Sebanyak 6 puskesmas dari 30 puskesmas di Kab Kendal ternyata belum memiliki pelayanan untuk ibu bersalin. Namun menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kab Kendal dr Sri Mulyani, keenam puskesmas tersebut sedang proses untuk memiliki tempat bersalin. “Targetnya tahun 2017 ini sudah memiliki tempat bersalin,”kata dr Sri Mulyani kemarin.
Dokter Sri Mulyani mengatakan, sesuai peraturan, sekarang bidan desa tidak boleh menangani persalinan. Tugas bidan desa hanya memantau ibu yang hamil yang akan melahirkan dan membantu menangani persalinan. Pasalnya persalinan harus dilakukan di rumah sakit atau puskesmas yang sudah memiliki tempat persalinan. “Untuk persalinan harus ditangani oleh tiga orang, jadi bidan desa hanya membantu proses persalinan,”ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kendal dr Saechu menambahkan, rumah bersalin juga tidak boleh menangani persalinan. Bagi rumah bersalin yang ada harus ditingkatkan menjadi klinik untuk bisa menangani persalinan. Persyaratan menjadi klnik ini harus memiliki tenaga medis sesuai ketentuan, yaitu harus ada dokter tetapnya. “Ketentuan ini untuk mencegah kematian ibu melahirkan, karena resiko kematian bagi ibu melahirkan cukup besar, sehingga penanganannya harus maksimal,”katanya.
