Swarakendal.com : Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kendal bersinergi dengan Posyandu Remaja untuk merangkul remaja supaya bersama-sama menanggulangi dan mencegah penyalahgunaan narkoba. Langkah pencegahan dilakukan dengan melibatkan anak muda yang bisa mengajak lingkungannya memerangi bahaya narkoba. Salah satu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Remaja yang digandeng adalah Posyandu Remaja di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan pada Sabtu (2/7/2022).
Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNNK Kendal, Sapto Nugroho mengatakan, pihaknya sengaja menyasar remaja untuk diberikan penyuluhan karena rentan dengan penyalahgunaan narkoba. BNN Kendal bersinergi dengan Posyandu Remaja Desa Protomulyo untuk memberikan pesan bahwa permasalahan narkotika banyak menyasar anak muda. Pasalnya, penyampaian pesan pencegahan narkoba akan lebih mudah jika dilakukan sendiri oleh kalangan remaja juga. “Dengan menggandeng remaja karang taruna ini, nantinya bisa menyampaikan kepada teman-temannya yang lain tentang bahaya narkoba,” katanya.
Sapto mengatakan, konsep teman sebaya lebih efektif dalam menyampaikan pesan daripada melalui sosialisasi yang formal. Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Protomulyo, anak-anak muda ini diajak bermain dan senam anti narkoba. Selain itu ada permainan menyelesaikan puzzle tentang pesan anti narkoba. Dalam permainan puzzle ini ada kerjasama yang baik antar remaja dalam permasalahan pencegahan bahaya narkoba. “Kegiayam ini untuk mendukung Desa Protomulyo sebagai desa bersih narkoba atau Desa Bersinar,” jelas Sapto.
Sapto berharap, kegiatan menggandeng Posyandu Remaja yang baru kali pertama dilaksanakan di Kendal ini nantinya akan rutin dilaksanakan untuk memberikan motivasi kepada generasi muda. “Harapannya setelah di Desa Protomulyo ini bisa memberikan motivasi dan inspirasi bagi Posyandu Remaja di desa lainnya,” harapnya.
Sementara itu Teguh Adi Prasojo, penggiat anti narkoba Desa Protomulyo mendukung kegiatan yang bersinergi antara posyandu remaja dengan BNN Kabupaten Kendal. Dengan bekal materi dari BNN ini, anak-anak muda di sini bisa bercerita kepada sesama temannya. “Harapannya, mereka yang sekarang ikut kegiatan ini bisa bercerita kepada temannya tentang bahaya narkoba, karena melalui teman sebaya akan lebih mudah menyampaikan pesan ketimbang melakukan sosialisasi langsung kepada seluruh warga,” katanya.
Pendirian Posyandu Remaja ini sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi remaja dan mendampingi remaja menghadapi fase-fase krusial dalam hidupnya. Posyandu Remaja merupakan salah satu kegiatan berbasis kesehatan masyarakat khusus remaja, untuk memantau dan melibatkan mereka dalam peningkatan kesehatan dan keterampilan hidup sehat secara berkesinambungan.
Setiap dusun atau RW bisa mengadakan Posyandu Remaja dengan anggota maksimal 50 orang. Adapun kriteria kader Posyandu Remaja, yaitu berusia antara 10-18 tahun, sukarela menjadi kader, dan berdomisili di wilayah Posyandu Remaja tersebut berada. Posyandu Remaja juga menyediakan pelayanan kesehatan, termasuk pemberian informasi kesehatan maupun informasi penting lainnya kepada remaja.
