Inilah bakat yang membawa berkah, karena bisa dijadikan sumber penghasilan yang lumayan. Adalah Akhyar Rosyidi (24th), pemuda Desa Kebonagung RT 3 RW 4 Kecamatan Ngampel Kendal yang memiliki bakat menulis kaligrafi dijadikan modal utama dalam membuka usahanya. Usaha membuat kerajinan kaligrafi yang ditekuninya hampir dua tahun itu sudah bisa dijadikan sumber utama penghasilannya. Sehari-harinya disibukkan dengan membuat kerajinan kaligrafi, karena banyak pesanan, meski dalam kondisi pandemi virus corona. Apalagi pada bulan Ramadan, pesanan semakin meningkat, terutama dari masjid maupun mushola untuk memperindah menyambut Lebaran.
Akhyar mengatakan, rata-rata penghasilan bersih per bulannya mencapai Rp. 3 – 7 juta. Sebagian keuntungannya untuk menambah koleksi kerajinan kaligrafi yang dijual, karena sebagian besar koleksinya dipasarkan secara online maupun dijual langsung yang dibantu teman-temannya dengan sistem reseller. “Yang jadi reseller ini teman-teman pondok, jadi sekalian membantu teman-teman yang belum bekerja,” katanya.
Awal mulanya membuka usaha kerajinan kaligrafi, ketika melihat penjual kerajinan kaligrafi yang keliling kampung. Merasa memiliki bakat menulis kaligrafi yang dipelajarinya ketika mondok di Pesantren Apik Kaliwungu, akhirnya mencoba membuat sendiri dengan melihat tutorial di you tube. “Pertama kali yang saya buat itu souvenir pernikahan temanku, ternyata banyak suka dan pada pesan, akhirnya terus berkembang,” katanya.
Pada kondisi pandemi virus corona ternyata tidak begitu berpengaruh terhadap usaha yang dikerjakan di rumah sendiri. Hanya saja untuk beberapa jenis bahan baku tertentu ada yang sulit dicari, bahkan tidak ada, yaitu bahan yang impor dari negara China. “Sebagian bahan baku ada yang buatan China, tapi tidak masalah, karena masih bisa dibuat dari bahan yang masih ada,” ujarnya.