Ampriadi, Penjual Soto yang Suka Bersaudara karena Mengudara

0
654

Ampriadi, penjual soto di area Taman Garuda mempersilakan kami dengan senyum yang ramah terlihat dari sudut bibir dan gurat matanya. Pagi itu (17/01/2020) sedang banyak pembeli yang datang untuk sarapan soto. Meskipun demikian, Ampriadi berkenan untuk meluangkan waktunya untuk kami tanyai.

Ia dan istrinya, Rokhatiyah sudah berjualan soto sejak tahun 1997. Selain di lokasi tersebut, mereka juga membuka warung soto di rumahnya, setelah dagangan di Taman Garuda habis.

“Orang tua dulu jualan soto, kakak juga jualan soto. Jadi dari kecil sudah terbiasa,” katanya.

Saat kami berada di lapaknya, terlihat banner kecil bertuliskan Paguyuban Monitor Radio Swara Kendal. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata ia adalah ketua dari paguyuban masa tahun 2014 -2019. Menurutnya, melakukan kegiatan seperti itu rasanya menyenangkan karena bisa menambah teman dan menjalin persaudaraan.

“Setiap tiga bulan sekali saya menjalankan silaturahmi dari Limpung, Semarang, sampai Boja dan Sukorejo. Setiap satu tahun sekali pada bulan Maret, diadakan tasyakuran monitor ke tempat rekreasi atau ke mana. Untuk saat ini, monitor yang masih eksis sekitar 75-100 orang,” jelasnya.

Suka duka yang ia rasakan saat berjualan soto tentu banyak, apalagi saat musim hujan seperti sekarang.

“Belum tentu ramai setiap hari. Biasanya hari Jumat, Sabtu, Minggu itu banyak yang libur, jadi memanfaatkan saat santai di Taman Garuda. Kalau musim hujan begini ya maklum lah kalau penghasilan agak berkurang. Tapi semua pemasukan dan tidaknya itu sudah diatur yang kuasa. Tugas kita tetap menjalankannya,” ujarnya.

Setiap hari Ampriadi dan sang istri mendengarkan radio. Katanya untuk meringankan beban pikiran karena lelah berjualan. Selain itu, ia bisa bernostalgia sambil mendengarkan lagu-lagu kenagan.

“Saya suka mendengarkan radio. Sekadar cari hiburan untuk di rumah. Untuk menjalankan tugas-tugas kalau ada hiburannya kan rame, dapat meringankan beban pikiran,” katanya.

Prinsip Ampriadi dalam hidup ini adalah mencari teman sebanyak-banyaknya dan menjalin persaudaraan.

“Kalau banyak teman kan enak, ke mana saja bisa numpang minum, malah kadang dibawain oleh,” ujarnya.
Ananda/ UNS

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.