Beberapa PKL di Weleri masih Enggan Bongkar Lapak Permanennya

0
1146

Beberapa pedagang kakilima (PKL) di Weleri ternyata belum juga membongkar lapak permanennya. Padahal mereka sudah diberi pemberitahuan, bahkan sudah menyatakan kesanggupannya untuk membongkar lapak permanennya. Saat petugas Satpol PP Kendal dengan pengawalan petugas dari Polsek Weleri, Senin (3/10/2016) ternyata mereka masih berjualan seperti biasa. Mereka beralasan, lapak pengganti yang bisa dibongkar pasang belum jadi. Hamadi, pedagang buah di trotoar depan Masjid Penaruban tetap meminta kepada petugas Satpol PP agar tidak membongkar lapak dagangannya, dengan alasan lapak yang bisa bongkar pasang oleh tukang pembuatnya ternyata belum jadi. “Tukangnya bilang Sabtu lalu katanya sudah jadi, ternyata setelah saya ke sana kok belum jadi, lha hari Minggu saya ke sana lagi malah tutup. Jadi saya minta tenggang waktu sampai selesai pembuatan lapak pengganti,”kata Hamadi.

Kepala Satpol PP Kendal, Toni Ari Wibowo yang memimpin langsung penertiban PKL akhirnya memberikan tenggang waktu kembali kepada pemilik lapak untuk membongkar atau mengganti lapak permanennya. Namun para pedagang diminta agar datang ke kantor kecamatan untuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) agar mereka tidak bisa mengelak lagi dengan alasan apapun, karena sudah membuat BAP. “Kami tidak ingin ada keributan, makanya kami suruh mereka membuat BAP, yang selanjutnya akan disidangkan,”kata Toni.

Penertiban terus dilanjutkan dengan mendatangi pedagang yang masih membandel. Petugas Satpol hanya membongkar lapak-lapak kosong yang dibiarkan pemiliknya karena tidak berjualan lagi. “Sebenarnya trotoar tidak boleh untuk berjualan, tapi diberi toleransi boleh berjualan, asal tidak boleh membuat lapak permanen,”katanya

Sementara itu, Camat Weleri, Marwoto mengatakan, ada sekitar 180 pedagang yang berjualan di sepanjang trotoar di Kota Weleri. Mereka tergabung dalam empat paguyuban. Pihak kecamatan sudah beberapa kali melakukan sosialisasi penertiban kepada para pedagang yang berjualan di trotoar sepanjang Kota Weleri. Sosialisasi penertiban PKL tidak hanya dilakukan melalui semua paguyuban PKL yang ada di Weleri, namun pihak Satpol juga sudah mendatangi satu per satu PKL yang ada di trotoar. Hingga saat ini masih ada sekitar 10 persen PKL yang masih membandel.  “Kami berharap dengan kesadaran sendiri, para pedagang yang masih membandel akan membongkar lapaknya, supaya Kota Weleri tampak bersih dan tidak kumuh,”ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.