Swarakendal.com : Jumlah pelaku UMKM yang masuk data di Kabupaten Kendal meningkat dua kali lipat. Berdasarkan pendataan yang telah dilakukan oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kendal pada tahun 2022 tercatat sebanyak 40 ribu lebih pelaku UMKM di Kabupaten Kendal. Sedangkan data pada tahun 2021 sekitar 22 ribu pelaku UMKM.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, pendataan UMKM dilakukan untuk acuan kebijakan secara nasional untuk UMKM. Di antaranya terkait dengan pengadaan barang secara elektronik, agar pelaku UMKM bisa memasukkan produk UMKM pada data elektronik. “Pemerintah punya program, yaitu OPD-OPD itu belanja produk UMKM itu melalui sistem data pengadaan barang, sehingga produk UMKM harus bisa masuk ke sistem data itu,” jelasnya.
Ferinando mengatakan, Data UMKM juga untuk program pendampingan dalam membantu perizinan usaha bagi pelaku UMKM. Pelaku UMKM diarahkan agar memiliki perizinan, sehingga bisa naik kelas. Pasalnya, hanya UMKM yang sudah memiliki izin usaha, yang produknya bisa diterima di pasar modern maupun promosi lainnya. “Kalau dari segi perizinan sudah lolos, biasanya lebih mudah diterima, karena sudah teruji kualitasnya, sehingga perizinan itu sangat penting,” tandasnya.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, Pemkab Kendal terus mendorong UMKM di Kabupaten Kendal bisa naik kelas. Produk UMKM yang bisa naik kelas adalah produk yang berkualitas, yang bisa diterima di pasar modern. “Tahun ini sudah sepuluh lebih produk UMKM yang masuk di pasar modern. Kami dorong terus dengan pendampingan, supaya semakin banyak produk UMKM yang naik kelas,” katanya.
Bupati Kendal mengatakan, tahun ini sedang proses produk batik agar bisa bersaing di kalangan menengah ke atas. Saat ini Dekranasda Kendal sedang mengembangkan batik Kendal. Ada lima motif batik Kendal yang sedang dipersiapkan sebagai batik khas Kendal. “Targetnya tahun ini, batik khas Kendal sudah launching,” katanya.
