Swarakendal.com : Minyak goreng curah ternyata masih langka di pasar tradisional Kendal. Harganya pun di atas harga eceran tertinggi (HET) seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Penjual sembako di Pasar Weleri Kendal Harjo kemarin mengaku, masih sulit mendapatkan minyak goreng curah. Padahal permintaan minyak goreng curah cukup banyak, karena harganya lebih murah dibanding dengan minyak goreng kemasan. “Kalau pas ke grosir ada minyak goreng curah ya beli, paling dapat 20 kilogram, tapi sering kosong, kadang seminggu baru ada,” katanya, kemarin.
Selain langka, harga minyak goreng curah juga di atas HET. Saat harga minyak curah dari grosir sekitar 18.500 sampai 19.000 rupiah per kilogram.
“Harganya ada yang 18.500 dan ada yang 19 ribu per kilogram. Kalau yang mencari itu masih banyak, tetapi barangnya masih langka,” katanya.
Berbeda dengan minyak goreng kemasan, stoknya cukup banyak, namun harganya tinggi, mulai 24.000 rupiah per liter.
Plt. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, untuk minyak goreng curah harusnya dijual sesuai HET yaitu 14.000 per kilogram. Namun jika fakta di pasar, harga minyak goreng curah di atas HET, maka pihaknya berencana melakukan operasi pasar. “Nanti kami akan melakukan pemantauan karena mau Lebaran, jangan sampai harganya tinggi. Kalau harganya tinggi, kami akan meminta untuk pemerintah provinsi untuk dilaksanakan operasi pasar,” katanya.
Langkanya minyak goreng curah, mau tidak mau harus menggunakan minyak goreng kemasan, meski dengan harga yang mahal.