Swarakendal.com : Bupati Kendal Dico M Ganinduto meninjau tanggul di Sungai Waridin yang jebol diterjang banjir, Senin (02/01/2023). Jebolnya tanggul di Sungai Waridin itu menyebabkan banjir pada Sabtu dan Minggu kemarin.
Penanganan darurat sudah mulai dikerjakan, dengan menggunakan alat berat eksavator untuk menutup kembali tanggul yang jebol. Sejumlah pekerja juga sudah mulai memasang trucuk bambu untuk memperkuat tanggul agar tidak jebol.
Limpasan air dari Sungai Waridin mengakibatkan ribuan rumah terkena banjir dengan ketinggian hingga 1 meter di dalam rumah. Tanggul jebol yang lokasinya tidak jauh dari jalur Pantura pun mengakibatkan limpasan air masuk ke jalur Pantura wilayah Brangsong selama dua. Akibatnya jalur Pantura di Brangsong mengalami kemacetan.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kendal, Sudaryanto mengatakan, panjang tanggul yang jebol sekitar 40 meter, dengan lebar 14 meter dan tinggi 2,5 meter. Penyebab tanggul jebol, dikarenakan kondisi tanggul yang sudah kritis terkena arus sungai yang kuat dengan debit air yang cukup tinggi. Penanganan darurat mulai dilakukan. Untuk sementara, tanggul yang dijebol ditutup menggunakan bambu. “Ini penanganan sementara, nanti yang permanennya dari Provinsi,” katanya.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, bahwa Sungai Waridin berada di bawah kewenangan Dinas Pusdataru Provinsi Jateng, namun Pemkab Kendal bertindak lebih cepat menangani tanggal tersebut. Hal ini mengingat kondisi cuaca ekstrim diprediksikan masih terjadi hingga tiga hari ke depan, supaya tidak terjadi lagi. “Kami bertindak lebih cepat, sehingga jika ada hujan yang lebat tidak terjadi jebol lagi,” tandasnya.
Dikatakan, banjir kali ini lebih luas dan lebih besar dibandingkan banjir pada tahun-tahun sebelumnya. Penyebabnya di antaranya karena kondisi sungai masih banyak sampah dan sedimentasi yang tinggi. “Untuk penanganan sungai perlu penanganan yang terintegrasi dengan pihak Pemerintah Provinsi,” ujarnya.