Sosialisasi tentang mekanisme penyelenggaraan event off-road menjadi agenda utama dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2018 Indonesia Off-Road Federation (IOF) Pengda Jawa Tengah yang digelar di Ruang Paripurna DPRD Kendal, Minggu (4/8/2018). Rakerda ini dihadiri pengurus cabang dari 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ketua IOF Pengda Jateng, Arya Kusuma mengatakan, bahwa dalam setiap kegiatan atau event off-road harus mendapat izin dari IOF Pengda Jateng. Hal ini agar penyelenggaraan event antar daerah terjadwal dengan baik, sehingga tidak digelar secara bersamaan. “Kalau tidak ada koordinasi, maka kegiatannya bisa bersamaan, sehingga akan mengurangi jumlah peserta,”katanya.
Arya juga mengatakan, dalam Rakerda ini juga menyampaikan tentang permasalahan tentang regulasi dan administrasi dengan pemerintah daerah. Hal ini di antaranya terkait dengan kelayakan medan yang harus disurvey terlebih dahulu oleh tim dari Pengda. “Dari Pengda ada tim yang akan melakukan survey lokasi,”ujarnya.
Dikatakan, di Jawa Tengah ada sekitar 320 klub 2×1 (trail) dan 120 klub 4×4 (jeep).
Di Jawa tengah setiap minggu ada event 2×1, sedangkan event 4×4 biasanya dua atau tiga bulan sekali. Selain itu juga ada kegiatan bakti sosial. “Karena banyaknya event, maka penjadwalan harus diatur supaya tidak bersamaan,”jelasnya.
Sementara itu pengurus IOF Pengda Jateng, Sapto menambahkan, kegiatan ada empat kategori event, yaitu kategori A merupakan event nasional-internasional, kategori B event nasional, kategori C event regional Jateng, dan kategori D kegiatan bakti sosial. Di kancah nasional dan internasional, nama Jawa Tengah sudah cukup terkenal. Selain pernah menyelenggarakan event internasional yang dihadiri peserta dari Malaysia, juga pernah meraih juara umum kedua pada kancah nasional dan internasional event Enduro Kompetisi Trail tingkat nasional. “Jawa Tengah sudah punya nama di kancah nasional, bahkan internasional,”ujarnya.