Swarakendal.com : Angka partisipasi kasar (APK) minat bersekolah di tingkat Paud di Kabupaten Kendal ternyata masih rendah. Namun dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Plt. Kepala Bidang Pembinaan Paud dan Pendidikan Nonformal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Sulardi mengatakan, angka partisipasi kasar bersekolah di jenjang Pada di Kabupaten Kendal masih sekitar 56 persen. Padahal seharusnya mencapai seratus persen, karena sebelum anak masuk jenjang SD, diwajibkan sudah menjalani pendidikan di jenjang Paud.
“Faktor penyebab masih rendahnya minat bersekolah di Paud, di antaranya masih banyak masyarakat yang tidak mau dan tidak mampu menyekolahkan anaknya di Paud. Masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di Paud bisa juga karena kendala akses, seperti di wilayah pelosok desa,” jelasnya.
Adanya peningkatan jumlah anak yang bersekolah di Paud disampaikan oleh Ketua Muslimat NU Kendal, Niken Larasati saat acara Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPMNU) dan Ikatan Guru Paud Muslimat NU (IGPAUD MNU) Kabupaten Kendal di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Rabu (10/5/2023).
Niken mengatakan, jumlah lembaga Paud di bawah naungan Muslimat NU Kendal sebanyak 160 lembaga Paud. Berdasarkan laporan dari lembaga-lembaga Paud tersebut, di tahun ini jumlah murid Paud mengalami peningkatan. “Alhamdulillah, berdasarkan laporan yang saya terima, tahun ini jumlah murid di lembaga Paud Muslimat NU, jumlahnya bertambah,” katanya.
Dikatakan, lembaga Paud di bawah naungannya terus menjaga kualitas pendidikan dan kualitas para pendidik. Upaya yang dilakukan melalui berbagai inovasi agar lembaga pendidikan NU semakin maju, sehingga tidak dipandang sebelah mata. “Karena lembaga pendidikan yang ada saling bersaing, maka lembaga Paud NU harus bisa memberikan yang lebih baik,” tandasnya.
Lebih lanjut Niken mengatakan, bahwa tugas utama lembaga Paud Muslimat NU adalah memberikan pendidikan Ahlussunnah wall jamaah (Aswaja) sejak usia dini. Oleh karena itu, salah satu poin penting dari tugas Muslimat NU adalah memberikan kewenangan mengelola lembaga Paud untuk mencetak generasi Aswaja. “Kami banyak melakukan gebrakan, tetapi tugas utamanya seperti yang diamanatkan dalam memberikan pendidikan Aswaja sejak anak-anak usia dini,” pungkasnya.