Para petani di Kendal keberatan jika pemerintah melakukan impor beras. Pasalnya, bulan depan atau Februari mendatang, sebagian tanaman padi sudah mulai panen. Para petani khawatir jika pemerintah tetap mengimpor beras, maka stok beras akan melimpah, sehingga bisa menyebabkan harga gabah menjadi turun.
Menurut petani Muhdor, awal Februari sebagian tanaman padi sudah mulai panen dan bulan Maret sudah panen raya. Untuk daerah yang lebih dulu menanam, saat ini sudah hampir panen, seperti di Pegandon. “Akhir Januari ini sudah ada yang panen,”katanya.
Sementara itu menurut pengusaha penggilingan padi di Desa Jambearum, Samsudin, saat ini memang stok gabah kondisinya menipis, namun tidak sampai kekurangan atau tetap tercukupi. “Memang stok sedikit, tapi ada terus,”katanya.
Terkait dengan rencana pemerintah yang akan mengimpor beras, menurut Samsudin tidak perlu, karena saat ini sudah mulai panen dan bulan Februari Maret sudah panen raya. Dikhawatirkan jika pemerintah mengimpor beras, maka stok beras bisa melimpah, sehingga harga gabah bisa anjlok dan petani akan merugi. Padahal kebutuhan untuk merawat tanaman padi banyak yang naik, seperti upah tenaga dan lainnya. “Kalau bisa ya jangan impor, karena sekarang sudah mulai panen,”harapnya.