Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus rutin dilaksanakan, minimal seminggu sekali dan dilaksanakan secara serentak. Pesan ini disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kab Kendal, Aryani Wardiati. Jika masyarakat rutin melakukan PSN secara serentak, maka perkembangan nyamuk yang membawa penyakit bisa ditekan. Seperti penyakit Demam Berdarah, di tahun 2016 terdapat 419 kasus, yang 8 di antaranya meninggal dunia. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 600 penderita. Untuk tahun 2017 ini belum ada laporan pasien demam berdarah. “Semua nyamuk itu bisa membawa penyakit, cuma jenisnya berbeda-beda, makanya semua jenis nyamuk harus diberantas,”katanya.
Gerakan PSN terus dilakukan, di antaranya melalui lomba sekolah bebas jentik, mulai dari PAUD hingga SMA. Melalui gerakan sekolah bebas nyamuk, diharapkan kepada anak-anak sekolah nantinya akan melakukan di rumah masing-masing. Selain itu, pihak Dinkes juga membentuk Kawasan Bebas Jentik, yang di setiap rumah harus menugaskan satu orang Jumantik atau juru pemantau jentik nyamuk. “Pemberantasan dengan fogging ini sebenarnya kurang efektif, karena dampak asapnya bisa mengganggu lingkungan. Makanya untuk fogging ini harus memenuhi persyaratan,”jelasnya.
