Puskesmas Limbangan siap menjadi BLUD, Persiapan sudah 99 Persen

Komisi D DPRD Kendal sidak ke Puskesmas Limbangan

0
3185

Komisi D DPRD Kendal, Jumat (2/3/2018) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Puskesmas Limbangan. Sidak kali  ini lebih fokus untuk melihat kesiapan puskesmas menjadi Badal Layanan Umum Daerah (BLUD) yang ditargetkan pada April 2018 mendatang sudah siap.

Sekretaris Komisi D DPRD Kendal, Zainudin mengatakan, sidak dilakukan terutama ke puskesmas rawat inap, seperti Puskesmas Limbangan. Pasalnya, puskesmas rawat inap termasuk puskesmas yang mendapatkan anggaran Biaya Operasional Keuangan (BPK) paling besar. Di tahun 2018 ini Puskesmas Limbangan mendapat anggaran BOK terbesar kedua se Kab Kendal. “Kalau mendapatkan anggaran BOK besar, maka pelayanannya harus selaras atau sebanding dengan anggaran yang diterima,”ujarnya.
Zainudin berharap, puskesmas harus memberikan pelayanan yang lebih baik. Karena itu puskesmas harus memiliki sarana dan prasarana yang baik, SDM harus sadar dengan tugas dan fungsinya dalam melakukan pelayanan kesehatan. Selain itu, harus ada keterbukaan dalam pengelolaan keuangan, dan yang penting juga selalu dijaga harmonisasi di lingkungan kerja yang muaranya pada pelayanan, sehingga masyarakat mendapatkan kepuasan dan kenyamanan dalam pelayanan. “
Kepala Puskesmas Limbangan, dr Restu Gelar Pangripto mengatakan, Puskesmas Limbangan sudah siap menjadi BLUD di tahun 2018, bahkan persiapannya sudah mencapai 99 persen. Dokumen yang disiapkan pun sudah dikumpulkan ke dinas. Rencananya dokumen tersebut akan dinilai pada 8 Maret mendatang dan pada akhir Maret siap dilaunchinmg menjadi BLUD. “Sarana prasarana siap dan siap bersaing dengan lingkungan sekitar,”katanya.
Di Puskesmas Limbangan ada 6 dokter, yaitu 3 dokter sift dan 3 dokter utama. Untuk pelayanan rawat jalan sampai jam 2 siang, sedangkan rawat inap 24 jam, demikian pula untuk pelayanan ponet juga 24 jam. Fasilitas yang ada sudah mencukupi standar pelayanan dasar, bahkan sudah memiliki USG. Jumlah kamar ada 13, yaitu 10 kamar utama dan 3 kamar pengawasan dan paska melahirkan. “Sekarang sedang persiapan membangun kamar  VIP supaya memiliki nilau jual,”katanya.
Sayangnya ketika Komisi D melakukan sidak di Puskesmas Limbangan, kondisi pelayanan rawat jalan sudah tutup, karena khusus hari Jumat pelayanan rawat jalan hanya sampai pukul 11 siang. Anggota dewan pun langsung menuju ruang rawat inap. Secara kebetulan ketika itu tidak ada satu dokter pun yang berjaga. Yang ada para perawat dan mahasiswa PKL.
Kondisi ruang rawat inap saat itu hanya ada 4 kamar yang terisi pasien, yang semuanya di kamar umum, sedangkan kamar BPJS tampak kosong. Demikian pula ruang melahirkan dan ruang IGD juga tampak kosong. Pada kamar-kamar yang kosong itu terisi tempat tidur dan kasur yang sudah lama. “Kasur seperti ini harusnya diganti,”kata anggota Komisi D, Eni Setyaningsih.
Semua anggota Komisi D yang ikut sidak yaitu Zainudin, Masrijah, Ikhwan, Suroto, Sulistyo Aribowo dan Annurohim merasa prihatin melihat kondisi ruang rawat inap. Selain tidak ada dokter jaga, juga ada fasilitas yang dinilai kurang layak, seperti kasur yang sudah tipis. “Harusnya ada dokter jaga, walaupun sudah banyak perawat, karena puskesmas ini sudah rawat inap yang melayani 24 jam,”kata Suroto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.