Swarakendal.com : Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Robbani Kendal membuka kembali ekstrakurikuler membatik. Keterampilan cara membatik ini dibimbing oleh Zumrotun, perajin batik dari Galery Batik Wardani Kendal. Anak-anak diberi pelatihan membatik yang paling mudah, yakni batik jumput. Selain itu juga diberi pelatihan cara membuat batik tulis.
Emiyati, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDIT Robbani Kendal mengatakan, ekstrakurikuler membatik merupakan salah satu dari kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SDIT Robbani Kendal. Ekstrakurikuler membatik ini untuk kelas 2 sampai kelas 5 dengan jumlah peserta sebanyak 38 anak. “Di sekolah ini mulai kelas 1 ada kegiatan ekstrakurikuler, ada olahraga, kesenian dan banyak lainnya, namun untuk ekstrakurikuler membatik ini untuk kelas 2 sampai kelas 5,” katanya, Sabtu (21/01/2023).
Emiyati mengatakan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah ini untuk mengembangkan bakat dan minat anak. Salah satunya adalah ekstrakurikuler membatik, yang tujuannya agar anak-anak mencintai warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. “Batik ini kan salah satu warisan budaya Indonesia, sehingga perlu dikenalkan kepada anak didik kami,” ujarnya.
Zumrotun, selaku pembimbing ekstrakurikuler membatik mengatakan, batik jumput ini sangat mudah, karena cuma teknik melipat kain dan pewarnaan, sehingga bisa dilakukan oleh anak-anak. Pengerjaannya juga cepat, hanya membutuhkan waktu beberapa menit sudah menjadi kain batik yang indah. “Batik jumput bisa dikerjakan oleh anak-anak, karena sangat mudah, jadi sebagai pengenalan supaya anak-anak menyukai batik,” katanya.
Zumrotun mengatakan, selain batik jumput, anak-anak, juga diberi pelatihan membatik tulis. Membuat batik tulis sebenarnya tidak sulit, tetapi membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Batik tulis juga membutuhkan waktu yang cukup lama, karena melalui beberapa tahap, mulai dari membuat pola atau membuat desain gambar hingga proses pewarnaan. “Membuat batik tulis ini agak rumit, maka pelatihan secara bertahap,” pungkasnya.
Menurut Lucky Wijaya, murid kelas 4, bahwa membuat batik jumput tidak mudah dan tidak sulit. Sulitnya, ketika melipat-lipat kain yang akan diberi warna harus benar-benar rapi. “Batik jumput ini bisa dibilang mudah dan bisa dibilang sulit. Melipatnya yang sulit, tapi kalau mewarnai itu mudah,” katanya.