Sebagian Besar Desa di Kabupaten Kendal belum Punya Perpustakaan Desa

0
798

Sebagian besar desa di Kabupaten Kendal belum memiliki perpustakaan desa. Hal ini dikatakan Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab Kendal Toto Karyono usai acara Gerakan Gemar Membaca di Pendopo Kabupaten Kendal Kamis (1/9/2016). Acara ini diikuti pelajar SLTA, guru, kelompok taman baca masyarakat dan pustakawan sekolah

Pada acara ini diprakarsai Perpustakaan Nasional ini Toti mengatakan, dari 266 desa di Kab Kendal, yang sudah memiliki perpustakaan desa, hanya 83 desa. Sebenarnya Bupati Kendal dr Mirna Annisa sudah membuat surat edaran ke desa-desa agar mendirikan perpustakaan desa. “Dalam waktu dekat akan memberikan sosialisasi kepada pihak desa tentang pentingnya perpustakaan desa terkait pendirian perpustakaan desa,”katanya.

Toto berharap agar pihak desa mengalokasikan anggaran Dana Desa untuk pengadaan perpustakaan desa. Seperti surat edaran dari bupati yang pernah disampaikan agar ditanggapi dengan positif. Pasalnya, pengadaan perpustakaan desa diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing desa. “Dananya kan bisa diambil dari ADD,”ujarnya.

Sementara itu Sekda Kendal Bambang Dwiono yang membuka Gerakan Gemar Membaca  merasa prihatin dengan minat baca masyarakat yang rendah. Sesuai hasil survey di 65 negara, Indonesia berada pada tingkat ke 63 terhadap minat baca.
Rendahnya minat baca karena perpustakaan yang ada kebanyakan tidak didukung dengan sarana prasarana yang memadai. Sekda Bambang berharap, perpustakaan ada di setiap RT RW bahkan tiap rumah memiliki perpustakaan pribadi, sehingga anak-anak di rumah menjadi suka membaca. “Untuk menanamkan  pendidikan karakter sejak dini kepada anak-anak melalui membaca. Pasalnya, tidak ada peradaban dan negara maju di dunia, kecuali masyarakatnya gemar membaca,”katanya.

Dra. Titi Rahayu dari Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jateng juga meminta agar ADD bisa disisihkan untuk pengadaan perpustakaan desa. Perpustakaan desa bisa diadakan di dekat PAUD supaya bisa dimanfaatkan oleh ibu-ibu yang sedang menunggu anak-anak di PAUD. “Kalau ada perpustakaan, ibu-ibu sambil menunggu anaknya di sekolah kan bisa sambil baca buku,”katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.