Swarakendal.com : Sejumlah sekolah di Kendal yang terkena banjir kemarin, belum bisa digunakan untuk belajar mengajar. Pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Natal dan tahun baru, anak-anak terpaksa belajar di rumah atau secara daring. Pasalnya, kondisi sekolah masih dibersihkan setelah dua hari kemarin terendam banjir.
Salah satunya TK Tunas Harapan di Desa Kebonadem Brangsong yang terendam banjir selama dua hari.
Kepala TK Tunas Harapan, Emy Sudiani mengatakan, meski banjir sudah surut, namun kondisi sekolah masih dibersihkan, sehingga anak-anak terpaksa diliburkan. Sekolah TK dengan jumlah murid 40 anak itu terendam banjir sekitar 1 meter. Barang-barang yang berada di kelas pun ikut terendam banjir, seperti meja kursi, lemari dan lainnya. “Kemarin sudah kami umumkan kepada orang tua wali murid, sementara belajar di rumah sampai kondisi ruang kelas sudah bersih. Kemarin juga ada Surat Edaran dari Dinas, untuk sekolah yang terkena banjir belajar di rumah secara daring,” katanya.
Banjir yang terjadi pada Sabtu dan Minggu kemarin merupakan banjir terbesar yang pernah dialami di Kabupaten Kendal. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi, ditambah air pasang dari laut. Adanya tanggul sungai yang jebol membuat banjir semakin parah.
Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Brangsong, Tyas Widiastuti mengatakan, setidaknya ada lima sekolah di Kecamatan Brangsong yang terkena banjir. Pada hari pertama masuk sekolah, terpaksa diliburkan, karena sekolah masih dibersihkan. “Akibat banjir ini ada beberapa sekolah yang dokumennya tidak bisa diselamatkan, tapi untuk laporan resminya belum kami terima, dan hari ini saya sudah konfirmasi keliling ke sekolah-sekolah untuk memastikan kondisi sekolah yang terkena banjir,” jelasnya.
Sampai hari ini masih ada beberapa titik yang tergenang air. Namun kondisi banjir sudah berkurang. Beberapa kantor pemerintahan terlihat masih tergenang air di halaman, di antaranya Kantor Dispermasdes dan Kantor Samsat Kendal. Namun pelayanan tetap dibuka, meski tidak bisa maksimal.
