Sudah Triwulan III, Penyerapan APBD Kendal Tahun 2021 masih Rendah

Sudah Triwulan III, Penyerapan APBD Kendal Tahun 2021 masih Rendah

0
485

Swarakendal.com : Penyerapan penggunaan APBD Kabupaten Kendal tahun 2021 per Oktober 2021 masih sangat minim, padahal sudah mendekati bulan terakhir tahun ini. Untuk kegiatan nonfisik baru 62,34 persen dan untuk kegiatan fisik baru 48 persen. Sisa anggaran yang belum terserap masih sebanyak 900 Miliar.

 
Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, penyerapan anggaran yang masih sangat minim harus menjadi perhatian bagi OPD. Terutama bagi OPD yang penyerapan anggarannya masih minim harus didorong untuk dipercepat penyerapan anggarannya. “Rata-rata penyerapan anggaran sebesar 65 persen, masih sangat minim, sehingga perlu didorong untuk dipercepat,” tegasnya.


Pada kesempatan itu Bupati Kendal memberikan apresiasi kepada lima OPD yang penyerapan anggaran paling tinggi, yakni Dinas Perkim 70 persen, Bakeuda 65,89 persen, Dishub 64,9 persen,  Disdukcapil 64,6 persen dan Baperlitbang 63,8 persen. “Kita beri apresiasi kepada lima OPD yang penyerapan anggarannya tinggi, terutama Dinas Perkim, harus dicontoh,” kata Bupati Dico saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) APBD Kabupaten Kendal Tahun 2021 Triwulan III di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Senin (15/11/2021).


Bupati Kendal juga menyampaikan lima OPD yang penyerapan anggarannya paling kecil, yakni Bagian organisasi 31 persen, Dinkes 33 persen, Bagian Pemerintahan 34 persen, RSUD dr Soewondo 44 persen dan BPBD 45 persen. Bupati pun meminta untuk dievaluasi dan dikoordinasikan supaya ke depan tidak terulang kembali. “Apa permasalahan yang menjadi hambatan penyerapannya, maka supaya dikoordinasikan agar tidak terjadi lagi yang anggarannya penyerapan sangat sedikit,” pintanya.

Untuk kecamatan hanya 1 kecamatan yang penyerapannya di atas 80 persen, sedangkan sisanya baru sekitar 60 – 70 persen. Untuk UPTD Puskesmas hanya 1 yang penyerapannya mencapai 90 persen, sedangkan yang lainnya masih di bawah 50 persen. Sementara untuk kelurahan ada yang pagu anggarannya 0 persen atau tidak terpakai sama sekali, yakni Kelurahan Jetis dan Ketapang. 

Pada akhir pengarahannya, Bupati Dico memastikan agar penyerapan anggaran sudah menjangkau untuk kepentingan masyarakat luas. 
Penggunaan anggaran jangan sampai hanya untuk formalitas tanpa memikirkan substansi. Jika masih seperti ini,  maka harus berubah cara bekerja dan cara berpikir dengan berinovasi memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Dengan sisa waktu yang sangat sempit, agar tidak sekedar menyelesaikan pekerjaan, tetapi tidak untuk kepentingan masyarakat. “Semua harus berinovasi dengan memanfaatkan potensi SDM yang dimiliki untuk pelaksanaan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. 

Bupati juga terus melakukan pemantauan dan pengecekan terhadap penggunaan anggaran. Perputaran anggaran sangat penting supaya tepat sasaran dan tepat waktu. Hilangkan kebiasaan menghabiskan anggaran di akhir tahun, karena pelayanan untuk masyarakat harus cepat dan tidak boleh ditunda-tunda. “Ada OPD yang tidak benar-benar fokus terhadap substansi kegiatan yang dilakukan dan hanya buang anggaran, ini akan dicek,” ucapnya. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.