Sedikiitnya 31 rumah di Dusun Klantung dan Karanggantung Desa Sojomerto Gemuh terendam banjir akibat meluapnya Sungai Blukar Minggu (15/1/2017) malam. Banjir bandang ini juga menyebabkan sebanyak 10 rumah di Dusun Klantung, 4 rumah di Dusun Karanggantung serta 7 rumah di Dusun Karanganyar kritis karena posisi berada di tepian sungai.
Menurut Kepala Desa Sojomerto Ahmad Mawardi, SPdi, banjir air bercampur lumpur juga merusak sekitar sebanyak 11 hektar tanaman padi dan jagung. Saat itu, jalan menuju Dusun Klantung dan Dusun Karanggantung tidak nampak hanya air mengalir yang terlihat
“Banjir air bercampur lumpur setinggi 70 sentimeter dengan arus yang cukup deras, sampai Saya tidak bisa melintas dengan sepeda motor sehingga harus jalan untuk mencapai kedua dusun tersebut,”ujar Ahmad.
Menurut Ahmad, sekitar 10 rumah di Dusun Klantung yang kritis harus segera direlokasi, sebab setiap sungai Blukar banjir selalu menggerus tepian sungai.
Khumaedi (40) warga Dudun Klantung RT 6 RW 5 mengaku, dirinya tidak tau harus pindah kemana jika rumahnya terkena gerusan sungai Blukar, karena tidak memiliki tanah ditempat lain. Yang dilakuan saat ini adalah membuat pondasi yang kuat agar aman dari gerusan sungai jika banjir. Warga lain yang rumahnya dekat sungai ini sebagian besar tetap bertahan, karena tidak memiliki lahan di tempat lain. “Sebagian besar tetap bertahan, tapi ada beberapa yang sudah pindah,”kata Khumaedi.
Camat Gemuh M Fatoni saat berkunjung ke lokasi bencana banjir bandang Senin (16/1/2017) mengatakan, akan berkoordinasi dengan PSDA (Pengairan Sumber Daya Air) Jawa Tengah agar melakukan normalisasi Sungai Blukar khususnya di Desa Sojomerto. Agar tidak terjadi bencana yang lebih besar Toni langsung meminta agar secepatnya dilakukan normalisasi atau pengerukan sungai. “Daerah aliran sungainya tidak jelas dan sudah melenceng dari aslinya karena terdapat pendangkalan di beberapa tempat sehingga harus dikembalikan ke aliran aslinya. Kalau PSDA menunggu sampai musim kemarau agar bisa maksimal dalam normalisasi sungai,” ujar Toni.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kendal Sigit Sulistyo meminta kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap kondisi cuaca yg saat ini masih sering hujan. Terutama warga yang berada di wilayah atas dan warga yang tinggal di tepi sungai. Pasalnya berdasarkan keterangan dari BMKG Provinsi, bahwa hujan masih sering turun dingga awal Februari nanti. “Pihak BPBD sendiri selalu siap dengan melakukan koordinasi kepada petugas-petugas di semua kecamatan, juga sudah siap dengan stok logistik,”katanya.
Terkait dengan kondisi Sungai Blukar, Sigit mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak PSDA Provinsi, karena kewenangan sungai tersebut ada pada provinsi. “Kami minta, bukan hanya pengerukan, tapi sungainya juga diluruskan, terutama yang dekat dengan bangunan rumah atau lainnya,”harapnya.