Perhatian Pemkab Grobogan terhadap warganya yang sedang mengalami musibah, sangat besar. Sebanyak 12 korban kecelakaan bus Kramat Djati di Gringsing, Batang yang dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal dijemput langsung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan menggunakan enam ambulan dan satu bus. Senin (18/7/2016), mereka akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Raden Soedjati Soemodiardjom, Grobogan.
Kepala Seksi Kesehatan Dasar Rujukan dan Institusi Dinkes Grobogan, Djatmiko mengatakan, alasan dirujuk ke RSUD Grobogan bukan lantaran alasan medis atau lantatan RSI tidak mampu menangani 12 pasien tersebut. Melainkan alasan sosial, mengingat 12 pasien adalah warga asli Grobogan. “Demi rasa kemanusiaan, agar pihak keluarga juga mudah melakukan pengawasan terhadap pasien yang menjadi korban laka bus Kramat Djati,” tuturnya.
Diakuinya, penjemputan 12 pasien korban laka bus Kramat Djati adalah inisiatif dari pemerintah daerah atas persetujuan pihak keluarga. “Harapannya perawatan bisa lebih dekat. Ini juga merupakan bentuk keprihatinan Pemkab kepada para korban,” tandasnya.
Sementara Direktur RSI Kendal, Edi Sumarwanto mengatakan pihaknya mempersilahan bagi Pemkab untuk menjemput pasien korban laka. Justru pihaknya mengapresiasi perhatian pemkab Grobogan yang begitu besar terhadap para korban laka bus Krmat Djati.
“Kami persilahkan, karena ini musibah jadi pastinya pihak keluarga juga ingin merawat dan mendampingi pasien. Jadi agar lebih dekat dengan keluarga dan rumah pasien, kami persilahkan jika dirujuk ke rumah sakit di Grobogan,” tandasnya.
Sumarwanto menambahkan, untuk biaya perawatan dan rawat inap 12 pasien ditanggung seluruhnya oleh Jasa Rahardja. Sehingga pihak keluarga korban tidak perlu kerepotan untuk mencari dana untuk membayar biaya perawatan dan rawat inap.
“Sekarang masih ada sisa tiga pasien yang menjalani perawatan di RSI Kendal. Namun, mereka bukan warga Grobogan, melainkan warga Juwangi, Boyolali dan Cengkareng, Jawa Barat”pungkasnya.