Awas! Kasus DBD di Kendal Naik

DBD di Kendal naik

0
786

Swarakendal.com : Kasus penyakit demam berdarah dongue (DBD) di Kabupaten Kendal pada dua bulan terakhir ini cukup tinggi, dan memakan korban jiwa meninggal dunia. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, kasus DBD meningkat pada bulan Agustus hingga Oktober ini.

Pada bulan Agustus terdapat 36 kasus DBD dengan korban meninggal dunia 2 orang. Kemudian meningkat di bulan September, terdapat 45 kasus dengan korban meninggal dunia 3 orang. Kasus DBD masih berlanjut hingga Oktober, terdapat 2 kasus, yang satu di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kendal, Siswanto merasa prihatin dengan tingginya kasus DBD di Kabupaten Kendal. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup, mendaur ulang, dan melakukan kegiatan pencegahan lainnya. Pasalnya, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sehingga tidak efektif, maka hanya dilakukan ketika kondisi darurat. “Sebenarnya mudah mencegah DBD, cuma pola hidup bersih di lingkungan keluarga itu masih kurang,” tandasnya.

Pihaknya bersama Puskesmas dan lintas sektoral sebenarnya sudah sering dan terus melakukan sosialisasi pencegahan DBD kepada masyarakat. Sosialisasi melalui selebaran, spanduk, media elektronik maupun media sosial untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DBD. Tujuannya supaya masyarakat mau bergerak bersama-sama memberantas nyamuk dengan 3M plus. “Aksi dari puskesmas dan lintas sektoral untuk mencegah DBD itu sudah sejak dulu dilakukan, tapi karena kondisi paska Covid ini banyak bekas tempat cuci tangan yang tidak diperhatikan, sehingga menjadi sarang nyamuk,” katanya.

Penanganan jika ditemukan kasus DBD pun dilakukan dengan cepat, yaitu dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui sumber nyamuk penyebab DBD. Melakukan fogging di lingkungan yang ditemukan kasus DSS dan meninggal dunia, sebagai langkah pencegahan darurat.

Salah satu yang banyak terkena DBD berada di Kelurahan Kalibuntu Wetan Kecamatan Kendal. Awalina Mastuti selaku Bidan Kelurahan mengatakan, kasus DBD di wilayahnya mulai diketahui pada Agustus lalu hingga saat ini. Warga yang terkena DBD di wilayahnya mencapai 6 orang, dan satu orang meninggal dunia. Sebagian sudah dinyatakan sembuh, namun masih ada yang sedang dirawat di rumah sakit. Pada pekan ini juga banyak anak sekolah yang tidak masuk sekolah karena sakit dengan gejala seperti DBD. “Kasus DBD ini mulai terlihat sejak Agustus lalu, dan sampai sekarang ini masih banyak yang mengalami sakit dengan gejala DBD,” ujarnya.

Bidan Awalina mengatakan, kondisi memasuki musim hujan biasanya banyak ditemukan genangan air tempat berkembangbiak nyamuk Aedes Aegypti. Oleh karena itu, kepada masyarakat diimbau harus rutin melakukan gerakan 3M plus, minimal seminggu sekali. “Kerja bakti gerakan PSN harus dilakukan seminggu sekali,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.