Swarakendal.com : Sebanyak 171 calon Guru Penggerak di Kabupaten Kendal dari jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA dan SMK memamerkan Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan V Provinsi Jawa Tengah. Ada 31 stand, yang masing-masing stand merupakan hasil kerja kelompok dari calon Guru Penggerak yang telah mengikuti pendidikan selama 6 bulan.
Pelatihan ditutup dengan kegiatan lokakarya ke-7 berupa Lokakarya Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak yang digelar di Aula Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal, Kamis (22/12/2022).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, calon Guru Penggerak Angkatan V Provinsi Jawa Tengah ini merupakan angkatan pertama calon Guru Penggerak Kabupaten Kendal. Jumlah peserta calon Guru Penggerak di Kabupaten Kendal ini yang terbanyak di Jateng dan terbanyak ke-3 nasional. “Para calon Guru Penggerak ini telah menempuh pendidikan selama 6 bulan, dan di hari terakhir kegiatan pelatihan ini, mereka menuangkan hasil karyanya dalam gelar Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak,” katanya.
Wahyu mengatakan, setelah selesai pelatihan, maka para guru itu akan menjadi Guru Penggerak di Kabupaten Kendal. Harapannya, semua kalangan pendidik di Kabupaten Kendal bisa mengadopsi dan mengadaptasi hasil belajar dari calon Guru penggerak ini. “Para Guru Penggerak ini akan membagikan ilmu dan pengalamannya kepada guru-guru lainnya,” ujarnya.
Andrena Kusuma Wardani, Pengajar Praktek dari Disdikbud Kendal mengatakan, ada 31 stand yang mewakili profil pelajar Pancasila, sesuai tema yang diberikan. Ada 7 tema profil pelajar Pancasila, seperti Bhinneka Tunggal Ika, kearifan lokal, kewirausahaan, gaya hidup berkelanjutan, bangunlah jiwa dan raganya/ suara demokrasi dan rekayasa teknologi. “Beragama tema ini, harapannya agar dapat memunculkan kreativitas dari tema yang diberikan,” katanya.
Nur Alifah, calon Guru Penggerak bersama kelompoknya menyajikan Stand Ceria dengan tema kewirausahaan. Tujuannya untuk membentuk jiwa kewirausahaan kepada anak didik. Jiwa kewirausahaan merupakan salah satu profil pelajar Pancasila, yaitu anak didik yang mandiri, kreatif dan inovatif. “Jiwa kewirausahaan ini nantinya akan diterapkan untuk anak didik agar menjadi generasi penerus yang mampu berwirausaha menghadapi era globalisasi,” katanya.
Dikatakan, Stand kewirausahaan ini memamerkan beberapa produk dari barang-barang bekas, yang dikreasikan menjadi barang yang memiliki nilai jual. Contohnya galon air mineral dibuat seperti hiasan untuk tempat bunga. Ada juga lukisan dari barang bekas. “Kami juga mengembangkan kearifan lokal, dengan mengolah singkong menjadi makan yang memiliki nilai jual lebih tinggi,” katanya.