Dampak Wabah Covid-19, Kondisi Pasar Kendal jadi Sepi Pembeli

Dampak Wabah Covid-19, Kondisi Pasar Kendal jadi Sepi Pembeli

0
1144
Pandemi virus corona atau covid-19 berdampak pada kondisi pasar tradisional di Kendal menjadi sepi dari pembeli. Pasar menjadi sepi pengunjung karena adanya imbauan untuk tidak keluar rumah. Tak hanya sepi dari pembeli, sujumlah pedagang bahan pokok pun terpaksa menutup kiosnya lantaran pendapatan lesu.

Sepinya pembeli, mengharuskan Nani dan pedagang lainnya tutup lebih awal dari hari biasanya. Pada kondisi normal, para pedagang di Pasar Kendal biasanya berjualan sampai pukul 14.00. Kini karena kondisi sepi, Nani kini hanya berjualan hingga pukul 11.00. “Banyak yang punya hajatan pada membatalkan acara, enggak belanja lagi. Saya sendiri biasanya jualan hingga mendekati waktu dhuhur, karena sepi ya saya paling pulang jam 11.00,” katanya.
Menurut Nani, sepinya pembeli karena banyak pelanggan dari rumah makan dan pedagang kakilima yang menutup usahanya. Selain itu juga karena adanya larangan mengadakan keramaian, seperti keramaian pernikahan atau tasyakuran lainnya. “Pasarnya sepi, jarang orang belanja, karena semua kegiatan dibatalkan, seperti pesta pernikahan dan acara hiburan lainnya,” katanya.
Sepinya pembeli berakibat pada turunnya harga barang. Selain harga cabai rawit merah yang turun hingga 50 persen, cabai keriting juga turun dari Rp 15,000 menjadi Rp 12,000 perkilogram.  Beda dengan bawang putih yang turun, kenaikan justru terjadi pada bawang merah. Sebesar Rp 2,000 dari Rp 38,000 menjadi Rp 40,000 perkilogram.
Jannah, pedagang lain juga mengatakan, sejak beberapa hari terakhir ini kondisi pasar sepi pembeli. Para pedagang saat ini hanya bisa pasrah akibat dari wabah virus corona yang tak kunjung selesai. “Akibat wabah virus corona, sejumlah kegiatan maupun hajatan yang sedianya membeli kebutuhan di pasar dibatalkan, otomatis pemasukan pun anjlog hingga 50 persen,” katanya.
Jannah mengatakan, sejak kemarin beberapa harga kebutuhan pokok mengalami penurunan. Telur ayam turun dari harga Rp 25-27 ribu menjadi Rp 21,000. Cabai rawit merah (cabai galak) turun dari Rp 60,000 perkilogram menjadi Rp 30,000. Bawang putih juga turun dari Rp 40,000 menjadi Rp 32,000 perkilogram. Sementara gula pasir masih dengan harga stabil tinggi Rp 18,500 perkilogram, sedangkan minyak goreng naik dari Rp 12,500 menjadi Rp 14, 000 perliter.
“Sudah dari kemarin kemarin pasar sepi, karena rumah makan pada tutup, tidak ada orang mengadakan hajatan, sekolah juga libur. Sayuran saja biasanya laku 50 kilogram paling ini 20 kilogram. Belum yang lain-lain pada turun,”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.