Desa Truko Kecamatan Kangkung ternyata tidak hanya terkenal sebagai pusat industri tas, tapi banyak memiliki potensi lainnya. Produk UMKM lainnya di antaranya keripik tempe, keripik tales, keripik pisang, peyek jumbo dan lainnya.
Kepala Desa Truko, Nur Muhton mengatakan, bahwa pengelolaan Dana Desa, selain untuk membangun infrastruktur, juga dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat, di antaranya untuk mengembangkan BUMDes dan meningkatkan bidang pertanian. “Subsidi pemerintah seperti Dana Desa akan dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat supaya masyarakat semakin berkreasi,” katanya.
Walaupun berada di jalur pantura, namun mayoritas warganya sebagai petani. Pasar desa yang ada dimanfaatkan untuk menjual hasil pertaniannya. Desa Truko juga terkenal sebagai pusat pembesaran dan pemijahan ikan lele dan memiliki kelompok peternak lele. “Selain menjual ikan lele, juga siap memberikan bimbingan cara memelihara ikan lele,” ujarnya.
Sedikit lebih maju, Desa Truko sudah mulai melakukan pengelolaan sampah. Dalam hal ini pihak desa bekerja sama dengan PKK dan BUMDes yang mengelola bank sampah. Selain itu juga bekerja sama dengan Puskesmas yang memfasilitasi bak sampah. “Dalam pengelolaan sampah juga bekerja sama dengan Lembaga Bumi Hijau yang membantu kompos dan pakan ternak,” pungkasnya.