Dinas Kesehatan Kab Kendal dinilai lamban menghadapi Lebaran mendatang, terkait dengan pemantauan beredarnya makanan dan minuman yang kadaluarsa atau mengandung bahan berbahaya. Hal ini terlihat saat Rapat Koordinasi Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri Daerah (Ekuinda) Kab Kendal di OR Setda Kendal kemarin. Rakor membahas topik Stabilitas Ketersediaan Pangan Menjelang Idul Fitri dan Pengamanan Arus Lalulintas di Kab Kendal,
Pada Rakor yang dipimpin oleh Sekda Kendal Bambang Dwiono, saat Sekda menanyakan tentang kesiapan pihak Dinkes Kendal dalam pemantauan pasar, dijawab oleh peserta utusan dari Dinkes Kendal, ternyata baru akan melakukan pemantauan di pasar pada hari-hari akhir Ramadan. Sekda Bambang pun langsung meminta agar secepatnya melakukan pemantauan atau sidak pasar. “Terlalu lama kalau menunggu nanti kalau mendekati Lebaran. Secepatnya melakukan sidak,”pintanya.
Selain itu, Sekda Bambang juga menanyakan berapa kali pihak Dinkes akan melakukan sidak ke pasar, ternyata peserta utusan dari Dinkes menjawab, hanya dua kali akan melakukan sidak atau pemantauan di pasar, dengan alasan terbatasnya petugas dan anggaran. Sekda pun meminta agar sidak dilakukan di seluruh kecamatan. “Kalau anggaran dan petugasnya terbatas, kan bisa bekerja sama dengan pihak kecamatan dan puskesmas,”ucapnya.
Sidak atau pemantauan barang-barang makanan dan minuman dilakukan untuk melindungi masyarakat supaya tidak membeli barang yang sudah kadaluwarsa dan mengandung bahan berbahaya. Moment Lebaran dengan banyaknya permintaan barang, dimungkinkan bagi pedagang nakal untuk menjual makanan dan minuman kadaluarsa dan mengandung bahan berbahaya. Oleh karena itu harus dilakukan sidak, untuk menekan beredarnya barang-barang kadaluarsa dan mengandung bahan berbahaya.
ia dong, kalo sudah kadaluarsa, sangat bahaya sekali buat orang