Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal mendorong KUB Baito Alit Makmur yang budidaya kerang hijau bisa memangun Kawasan Fishing Tour di Perairan Karangsari. KUB Baito Alit yang beranggotakan 13 orang dibentuk pada Awal 2019 lalu. Mereka berhasil memunculkan embrio budidaya kerang hijau atas swadaya sendiri. Potensi hasil budidaya mencapai 3 ton saat panen tiap 6-7 bulan.
Kepala DKP Kendal, Sri Harjito mengatakan, pihaknya memberikan pendampingan dan support supaya bisa berkembang dan muncul KUB lain di dua titik termasuk di perairan Tawang. Per KUB minimal 20 orang. Ia menargetkan pada 2020 ini hasil budidaya kerang hijau bisa tumbuh menjadi 4-5 ton.
“Untuk meningkatkan pendapatan para nelayan di Kendal, kami tengah membuat program khusus mengarah kepada diversifikasi nelayan,” katanya.
Harjito mengatakan, kelompok usaha budidaya kerang hijau ini akan diajak untuk menganekaragamkan produk usahanya menjadi sebuah kawasan pemancingan. Kawasan budidaya kerang hijau yang tidak jauh dari bibir pantai di Kelurahan Karangsari Kecamatan Kendal agar dkembangkan menjadi kawasan Fishing Tour atau dikenal sebagai Fishing Trip. “Kawasn itu bisa dijadikan wisata pemancingan,” ujarnya.
Sejumlah perombakan bangunan dari bambu sudah mulai dikerjakan, nantinya kawasan ini akan dibuat sebagai tempat para wisatawan untuk menyalurkan hobi memancing. Sebagai langkah awal, bangunan bertingkat 2 dari bambu sedang dikerjakan sebagai padepokan pemancingan. Perbaikan perahu dan akses jalan pun tak luput mendapat sentuhan baru.
“Targetnya di akhir Februari nanti pembangunan fisik selesai dan Juni mendatang bisa launching bersamaan panen raya,” harapnya.
Nur Halim, Ketua Program Fishing Tour Baito Alit, menambahkan rencannya kawasan budidaya tempat ia bekerja nantinya disulap menjadi kawasan pemancingan tengah laut. Nantinya, masayarakat maupun wisatawan hanya perlu merogoh kocek Rp 50 ribu dapat 1 gelas kopi dan bisa mancing sepuasnya. Pihaknya juga akan membuat jembatan bambu leter T yang dapat digunakan unttuk berfoto-foto. Di bawahnya terdapat rumpon-rumpon tempat bernaung para ikan. Masyarakat bisa dapat keuntungan 2 sekaligus, menyalurkan hobijuga menikmati keindahan alam.
“Kita sangat bersyukur terus didampingi dan bisa berkembang. Yang paling penting, ini menjadi solusi saat musim paceklik nelayan kita jadi bisa panen. Semoga kami selalu didampingi, dosupport dan diberikan bantuan fasilitas tambahan supaya bisa lebih berkembang,” terangnya.
Anggota Komisi B DPRD Kendal, Sri Supriyati, mengatakan nantinya dengan manajemen pengelolaan dan tata aturan yang jelas, fishing tour yang digalakkan bakal menjadi penghasilan tambahan para nelayan. Di samping bisa juga mengangkat Kabupaten Kendal menjadi lebih baik lagi dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada.
“Nantinya ada penyediaan transportasi laut dan pendamping mancing. Kita punya 41 km sabuk pantai yang memanjang. Bisa jadi kalau diekploitasi lagi jadi destinasi mancanegara,” terangnya saat mengikuti kunjungan.
Supriyati berharap, program tersebut dapat menghasilkan outcome dan menggerakkan masyarakat di lingkungan Karangsari untuk bersatu padu memajuan ekonomi nelayan. Kami harap bisa menjadi program percontohan, maka kami mencoba untuk memberikan anggarkan tiap tahunnya
“Menumbuhkan embrio sendiri dan menginisiasi sendiri, ini luarbiasa. Tolonglah DKP mereka didampingi jangan dilepas, kita juga akan support pendampingan dan kontrol. Nanti revitalisasi prahu dan jalan segera dikerjakan. Harus ditata aturannya, harus dibenahi, pungkasnya.