Empat Desa Blank Spot di Kecamatan Singorojo Kini sudah bisa Akses Internet

Launching TIK dan Kopi Gempol di Kec Singorojo

0
722
Empat desa blank spot di Kecamatan Singorojo, yaitu Desa Trayu, Kertosari, Cacaban dan Kalirejo kini sudah bisa menikmati jaringan internet. Terbukanya jaringan internet di desa tersebut setelah Pemkab Kendal melalui Dinas Kominfo Kendal  menyediakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) perdesaan.

Launching jaringan internet untuk 4 desa tersebut dilakukan oleh Bupati Kendal Mirna Annisa di Lapangan Desa Kertosari Kecamatan Singorojo dalam acara Ngopi bareng Bupati Kendal pada Kamis 10 Oktober 2019. Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan, di Kabupaten Kendal terdapat 10 desa yang blank spot, yaitu 8 desa di Kecamatan Singorojo, 1 desa di Kecamatan Pageruyung dan1 desa di Kecamatan Plantungan. “Tahun 2020 mendatang desa lainnya yang blank spot akan dipasang infrastruktur jaringan internet, sehingga semua desa sudah tersambung jaringan internet,” ujarnya.
Bupati Mirna berharap, masyarakat harus bisa memanfaatkan era industrial 4.0 yang sudah berbasis IT. Yaitu dengan mengubah pola pikir yang positif untuk memanfaatkan teknologi internet. Internet tidak hanya dijadikan untuk hiburan, tapi harus bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian. “Sekarang kan banyak anak yang memanfaatkan internet untuk bisnis online, yang hasilnya lumayan besar,” katanya.
Launching TIK ini dibarengkan dengan launching Kopi Gempol produksi kelompok tani Desa Getas Kecamatan Singorojo. Bupati Mirna berharap kopi Gempol ini  bisa menjadi brand kopi Kendal, sehingga orang-orang yang datang ke Kendal akan mencari Kopi Gempol. Untuk itu semua pihak harus ikut mendukung supaya Kopi Gempol semakin meningkat. “Setelah launching kopi ini, saya harap agar terus ditingkatkan, supaya tidak berhenti sampai di sini dan yang paling penting petani tidak sampai rugi,” harapnya.
Ketua Kelompok Tani, Wiyono mengatakan, untuk saat ini pemasaran Kopi Gempol masih sekitar lokal Kendal. Sementara belum bisa merambah ke supermarket, karena kendala dengan modal. Pasalnya di supermarket sistemnya titip jual, sehingga harus membutuhkan modal yang besar. “Kalau UMKM kan modalnya kecil, sedangkan di supermarket tidak bayar cash, sehingga harus membutuhkan modal besar,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.