Film Hong Gempur yang disutradarai Sut Khairul Mustofa, mengisahkan tentang seorang remaja yang sangat ketakutan karena diteror oleh seorang musuh yang ia takuti. Namun remaja tersebut tetap berusaha untuk melawannya.
Film Daun yang Jatuh tak pernah Membenci Angin garapan sutradara Indra Yan Kurniawan, bercerita tentang kakak beradik, Tania dan Dede, yang terpaksa tidak melanjutkan sekolah karena kendala biaya. Kedua orang tuanya meninggal, sehingga harus berjuang sendiri untuk hidup dengan menjadi tukang semir sepatu.
Film berjudul Kalang di Simpang Jalan yang digarap oleh sutradara Fajar Surya Widiawan, mengangkat tentang budaya ritual Kalang Kobong sebagai upacara kematian anggota suku Kalang. Film ini menjadi juara festival film yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Kendal.
Karya film pelajar Kendal ini mendapat apresasi para pejabat Pemkab Kendal yang ikut menyaksikan semua judul film yang diputar. Kepala Dinas Pendidikan Kendal Drs Muryono MPd menilai, dengan karya-karya film tersebut menunjukkan, anak-anak muda Kendal sangat kreatif. Juga kritis, karena bisa menyikapi kehidupan yg terjadi di sekitar kita. Membuat film adalah kerja tim, sehingga harus ada kolaborasi dengan beberapa pihak. Dan dengan membuat film, maka ada keinginan untuk mengajak komunikasi lewat cerita film yang disajikan. “Jadi, apa yang dilakukan anak-anak muda ini sudah menunjukkan adanya kebangkitan untuk guyub bersatu antar sesama anak muda. Bagus sekali,”katanya.
Demikian pula Asisten Pemerintahan Pemkab Kendal, Winarno merasa berbahagia melihat sajian film yang diputar. Katanya, mselain sangat kreatif, juga ada kepedulian anak-anak terhadap budaya yaitu dengan menampilkan budaya Kalang asli Kendal. Dan di cerita lain ada kepedulian anak-anak muda untuk memerangi menghindari narkoba. “Bagus sekali, karena ada pesan, nasihat, yang bisa diambil maknanya. Semoga suatu saat bisa meraih Piala Citra,”guraunya.
Sementara itu Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Kendal (DK2) Kiswanto juga salut dengan kreativitas anak-anak Kendal. Walau dengan peralatan yang seadanya, ternyata bisa menghasilkan karya yang lumayan baik, walaupun masalah teknik garapan masih harus diitngkatkan. “Di DK2 sekarang ada Seksi Sinematografi. Kami harap bisa bekerja sama untuk membuat karya-karya yang berkualitas,”kata Kiswanto.
Ketua DPRD Kendal, H Prapto Utono SSos berharap dari Disbudpar melalui DK2 bisa melakukan pembinaan. Harapanny, dalam membuat film nanti, tidak berpaku pada produksi, tapi harus mengangkat potensi Kendal, supaya bisa dipromosikan keluar. Film-film itu nanti juga bisa untuk sosialisasi kepada masyarakat dengan melakukan pemutaran film ke desa-desa. “Nanti bisa berkolaborasi DK2 dengan Disbudpar dan koordinasi dengan Humas Pemkab Kendal. Pihak dewan siap memfasilitasi dan mensupport kegiatan anak-anak muda ini,”ujjarnya.