Swarakendal.com : Berbagai kebijakan pencegahan Covid-19 telah diupayakan, namun akhir dari pandemi ini belum juga menemui jawaban. Hampir seluruh kalangan masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19 yang mengguncang kehidupan. Terlebih memasuki awal bulan Juli 2021, mulai diberlakukan PPKM Darurat, yang mengharuskan masyarakat beraktivitas secara terbatas. Kondisi ini sangat memukul terutama bagi masyarakat menengah kebawah, dan para pedagang kaki lima.
Jumlah pasien Covid-19 yang kian melonjak secara signifikan juga terjadi di kabupaten Kendal, terutama di Kecamatan Boja, bahkan sampai saat ini belum juga hengkang dari predikat zona merah. Hal itu mengharuskan banyak warga yang melakukan isolasi mandiri.
Sebagai respons dari situasi tersebut, momentum KKN ini dimanfaatkan oleh mahasiswi Ilmu Komunikasi Undip, Riesma Laylinisa untuk melakukan satu tindakan, bekerjasama dengan Karang Taruna Dusun Jagalan, menginisiasi bersama satu gerakan yaitu Pos JAPRI atau Jagalan Peduli Isolasi Mandiri. Fokus dari Pos JAPRI ini sebagai gerakan kolektif untuk membantu warga yang sedang isolasi mandiri, terdampak PPKM Darurat di wilayah Dusun Jagalan dan sekitarnya. “Pos JAPRI juga tidak menutup tangan untuk menyediakan layanan lain seperti dapur umum, pengumpulan donasi, bantuan tenaga, dan sebagainya bagi masyarakat Dusun Jagalan yang membutuhkan,” katanya.
Riesma mengatakan, gerakan ini aktif dilakukan sejak 14 Juli 2021, dan sampai tanggal 25 Juli 2021 sudah melakukan distribusi sebanyak 3 tahap. Tahap pertama 18 Juli 2021 berhasil mendistribusikan sebanyak 20 paket sembako kepada warga Dusun Jagalan yang sedang isolasi mandiri dan terdampak PPKM Darurat. Tahap 2 dilaksakan pada 19 Juli 2021 sebanyak 50 paket sembako, dan tahap 3 dilaksanakan pada 25 Juli 2021 sebanyak 21 paket sembako. “Tiap paket sembako berisi beras, minyak, gula, teh, telur, dan mi instan,” jelasnya.
Riesma menuturukan, gerakan ini diangkat dari keprihatinan terhadap nasib warga yang isolasi mandiri atau terdampak PPKM Darurat seperti para pedagang kaki lima dikarenakan terbatasnya jam operasional berjualan mereka. Gerakan ini masih akan terus dibuka, mengingat distribusi dilakukan secara bertahap.
“Masih tetap dibuka untuk donasinya, dan masih akan ada distribusi untuk tahap selanjutnya, agar kami mampu menjangkau lebih banyak warga dan lebih luas wilayahnya. Adapun bentuk donasinya dapat berupa uang ataupun bahan kebutuhan pokok, yang nantinya donatur dapat menyerahkan pada panitia pos JAPRI atau melalui narahubung yang tertera, ujarnya.
Tri Erny, salah satu warga yang sedang isolasi mandiri mengaku senang dan bangga atas kepedulian remaja Dusun Jagalan terhadap masyarakat terutama yang terdampak PPKM Darurat ataupun pandemi Covid-19. “Tentu bangga dengan para remaja, semoga bisa ditiru oleh remaja lainnya,” ucapnya.