Garan tidak beryodium ternyata masih dijual di pasar-pasar tradisional di Kab Kendal. Hal ini diketahui saat Tim Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Kabupaten Kendal melakukan monitoring di beberapa pasar tradisional pada Rabu (9/5/2019). Dari hasil pengecekan di beberapa pasar, masih ada sekitar 17,57 persen garam yang sama sekali tidak ada kandungan kadar yodium.
“Sebagian besar garam yang dikategorikan cukup kadar yodiumnya ada 78,38 persendan yang kategori kurang ada 4,05 persen, lainnya sekitar 17,57 persen tidak mengandung yodium,” kata Koordinator Tim GAKY, Endang Jumini.
Tim GAKY Kabupaten Kendal terdiri dari perwakilan Polres Kendal, Satpol PP, Diskominfo, Kemenag, Disperindag, Dinkes dan OPD terkait. Pasar yang disidak di antaranya, Pasar Sukorejo, Pasar Kaliwungu, Pasar Boja, Pasar Weleri, Pasar Cepiring, Pasar Pegandon dan Pasar Kendal Kota.
Dikatakan, dibanding pantauan pada tahun lalu, hasil pantauan tahun 2019 ini mengalami peningkatan cukup signifikan. Pada tahun lalu sebesar 58,46 persen kategori cukup, 15,39 persen kurang dan 26,15 persen tidak mengandung yodium. “Ini menunjukkan pantauan terhadap beredarnya garam beryodium di pasaran mampu menekan beredarnya garam tidak mengandung yodium,” katanya.
Dalam operasi pasar, pihaknya juga memberikan arahan dan sosiliasasi pentingnya garam beryodium kepada para pedagang dan konsumen. Melalui garam beryodium diharapkan masyarakat mampu mencukupi kebutuhan yodium dalam tubuhnya. Garam beryodium sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan serta kecerdasan.
![]() |
BalasBalas ke semuaTeruskan
|