Jalur Kaliwungu-Boja di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kendal longsor lagi. Kejadiannya pada Selasa (7/3/2017) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, jalan beton yang semula longsor separuh jalan, kini sudah longsor semua. Akibatnya, tidak bisa dilalui kendaraan bermuatan berat, tapi masih bisa dilalui sepeda motor, namun harus berhati-hati.
Warga setempat yang biasa menjaga jalur tersebut, Susanto mengatakan, kejadiannya setelah ada kendaraan baru melintas. Kemungkinan karena adanya getaran ketika dilalui kendaraan mobil. Kondisi jalan hanya menyisakan sekitar 1,5 meter yang bisa dilalui, sehingga harus bergantian dari dua arah yang berlawanan. “Kalau yang lewat mobil ya cukup berbahaya, karena jika terperosok,”katanya.
Jalan beton tersebut diketahui longsor sekitar awal Februari lalu dengan kondisi gerowong di bawah beton. Namun karena di tepinya jurang, sehingga sulit dilakukan perbaikan. Kondisi gerowong tersebut berangsur-angsur semakin melebar hingga patah separuh. Kendaraan bermuatan berat pun sudah dilarang melintas jalur tersebut, karena getarannya bisa menyebabkan longsornya bertambah parah. Namun tetap banyak mobil yang nekad melintas jalur tersebut, sebab merupakan satu-satunya jalur bagi yang akan ke Kaliwungu atau ke Boja.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Sigit Sulistyo, mengatakan, pihaknya sedang membuat jalan darurat dengan memperlebar ke sisi barat di lahan milik Perhutani dan sebagian milik warga. Pembuatan jalan darurat tersebut ditarget selesai dalam dua pekan. ”Untuk sementara yang bisa dilakukan hanya membuat jalan darurat, karena untuk perbaikan secara permanen memerlukan proses yang lama, yang hanya bisa dianggarkan di tahun 2018, karena anggarannya cukup besar,”ujarnya.