Swarakendal.com : Haul Wali Gembyang yang diperingati tiap tanggal 9 Syawal, tahun ini kembali digelar, setelah dua tahun vakum, karena pandemi Covid-19. Antusias masyarakat pun cukup besar menghadiri Haul Wali Gembyang, Selasa (10/5/2022). Jamaah yang hadir sebagian besar kaum ibu yang memenuhi halaman dan sekeliling makam.
Pengajian haul menghadirkan penceramah kondang, KH Supandi dari Semarang. Sebelumnya dilakukan pembacaan burdah, tahlil dan doa. Pada tradisi Haul Wali Gembyang ada pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Bupati Kendal untuk diserahkan kepada Takmir Mushola Wali Gembyang.
Takmir Mushola Wali Gembyang, KH Ubaidilah mengatakan, penyelenggaraan Haul Wali Gembyang tahun ini tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun. Panitia juga menyediakan masker untuk jamaah yang lupa tidak membawa masker. “Makam Wali Gembyang tiap malam Jumat Kliwon banyak yang datang berziarah. Saat ini pandemi belum tuntas, sehingga tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, bahwa para wali, termasuk Wali Gembyang memiliki jasa yang besar dalam membangun Kabupaten Kendal. Tidak hanya menyebarkan agama Islam, tetapi mampu menyatukan masyarakat, sehingga tercipta kehidupan yang rukun dan damai. “Perjuangan Wali Gembyang itu menjadi semangat kita untuk melanjutkan perjuangan beliau, sehingga apa yang telah diperbuat oleh beliau, insya Allah bisa terus kita lestarikan supaya ke depannya semakin lebih baik,” harapnya.
KH Supandi menyampaikan, bahwa Wali Gembyang merupakan figur bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kendal. Ketokohan Wali Gembyang sehingga menjadi figur, karena memiliki jasa yang besar dalam menyebarkan agama Islam di Kendal. “Karena kebaikan beliau, sehingga menjadi figur yang menjadi contoh untuk kehidupan yang lebih baik,” katanya.
Ciri khas pada kegiatan Haul Wali Gembyang adalah selalu disajikan lontong opor yang dibagikan setelah selesai pengajian. Sebagian besar ibu-ibu pun berebut untuk mendapatkan lontong opor. Dalam sekejap, ratusan piring lontong opor pun habis.
“Lontong opor ini sudah menjadi ciri khas setiap Haul Wali Gembyang,” kata warga Kelurahan Patukangan, Munipah.