Kabupaten Kendal diandalkan menjadi penopang tercapainya tarjet pertumbuhan ekonomi 7 persen di Jawa tengah. Pasalnya sektor industri yang sedang dirintis di Kendal menjadi faktor penunjang dalam pencapaian angka pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Yaitu dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus yang ditunjang dengan fasilitas pelabuhan.
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono menjelaskan, pengaruh Industri yang ada di Kendal memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data tahun 2018 pertumbuhan ekonomi di Kendal berada di angka 5,50 persen, terhitung mendekati target dari Pemerintah Jawa Tengah. “Dari 5,50 persen setidaknya 2,70 persen disumbang dari pertumbuhan industri,” katanya saat giat Workshop Pendataan Industri Besar Sedang yang diadakan di PT Terryham Proplas Indonesia Kends, Rabu (30/10/2019).
Kepala BPS Kendal, Umi Hastuti mengatakan, di Kabupaten Kendal terdapat 85 industri besar dan sedang. Untuk industri kecil dan rumahan jumlahnya lebih banyak lagi. Untuk mendukung pendataan, Badan Pusat Statistik (BPS) mengadakan Workshop Pendataan Industri Besar Sedang (IBS) yang diikuti kalangan industri. “Tujuan kegiatan ini agar pelaku industri memberikan data yang benar untuk mendapatkan data akurat,” katanya.
Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur mengatakan, adanya kawasan industri di Kendal membuat kemajuan dan pertumbuhan ekonomi daerah turut meningkat. Wilayah Kabupaten Kendal yang memiliki banyak potensi ini mampu mendorong serta menyumbang pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, terutama sektor industri. “Potensi alam dan potensi lain seperti pertanian dan perkebunan harus ditunjang dengan industri supaya maju,” katanya.
Di sisi lain Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi, Ditjen Industri Kimia Farmasi dan Tekstil, Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier mengatakan, seiring adanya revolusi industri 4.0 yang menuntut perkembangan industri, maka peran statistik data juga menjadi salah satu faktor untuk mengetahui adanya informasi akurat. “Dengan keberadaan data perusahaan yang akurat itu, pemerintah nantinya bisa membuat sebuah kebijakan yang tepat,” katanya.