Karyawan PT Sari Tembakau Cepiring bersama Warga Lakukan Simulasi Penanganan Bencana Banjir

0
1795
Sekitar 100 karyawan PT Sari Tembakau Cepiring bersama warga sekitar mengikuti simulasi penanganan kejadian banjir. Simulasi yang diadakan di depan Pabrik Rokok Sari Tembakau Cepiring pada Kamis (28/4/2016) ini dibawah instruktur Tim SAR Bahurekso BPBD Kendal.

Pada simulasi tersebut, seolah-olah terjadi banjir akibat Sungai Bodri Jebol. Sebagai upaya penanganan, warga segera menghubungi pihak BPBD Kendal, yang selanjutnya BPBD Kendal segera mengerahkan anggota SAR Bahurekso Kendal menuju lokasi kejadian. Dengan sigap anggota SAR bersama anggota Koramil Cepiring dan Polsek Cepiring menolong warga yang terkena banjir. Sebagian membantu warga yang terkena banjir, dan sebagian mempersiapkan penanganan darurat, seperti membuat tenda pengungsi dan dapur umum.
Kepala Plt Pelaksana BPBD Kendal Slamet, mengapresiasi giat simulasi itu. Kegiatan didanai corporate sosial responsibility (CSR) PT Sari Tembakau Harum melalui Disaster Management TPO Cepiring. Simulasi dengan menggandeng BPBD Kendal, Koramil Cepiring, dan Polsek Cepiring. “Ini merupakan antisipasi dan pencegahan. Sosialisasi dan simulasi tanggap darurat bencana ini merupakan bagian dari pencegahan,” katanya.

Sementara Manajer PT HS Sampoerna, Rahmad Iswahyudi mengatakan, giat simulasi penanggulangan bencana banjir ini merupakan role model pertama dari perusahaan rokok PT HM Sampoerna melalui SHS dan CSR-nya. Perusahaanya sudah mempunyai sistem keselamatan kerja bagi karyawan, baik sistem keselamatan kerja saat terjadi bencana kebakaran maupun banjir. Setiap tahun juga dilakukan simulasi. “Melalui sosialisasi dan simulasi ini, harapanya tumbuh kesadaran pada masyarakat dan karyawan akan ancaman bencana. Meski kami berharap tidak terjadi bencana,harapnya.

Sementara Kepala Desa Cepiring, Kiswiloko menambahkan, sosialisasi dan simulasi ini bermanfaat dan sekaligus menggugah kepekaan warga. Sebab, bencana yang mengancam wilayahnya adalah banjir Kali Bodri akibat tanggul jebol. “Bencana banjir Kali Bodri pernah terjadi tahun 1963 dan 1993. Semoga tidak terjadi lagi. Sebab, tanggul sudah diperkuat dan bagus,” jelasnya.

Namun warga sekitar banyak yang merasa was-was, jika terjadi hujan di wilayah atas dua jam saja. Program tanggap darurat ini penting untuk mengantisipasi bencana. “Yang namanya banjir kadang tidak tahu, sehingga simulasi seperti ini tetap diperlukan,”pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.