Sementara Manajer PT HS Sampoerna, Rahmad Iswahyudi mengatakan, giat simulasi penanggulangan bencana banjir ini merupakan role model pertama dari perusahaan rokok PT HM Sampoerna melalui SHS dan CSR-nya. Perusahaanya sudah mempunyai sistem keselamatan kerja bagi karyawan, baik sistem keselamatan kerja saat terjadi bencana kebakaran maupun banjir. Setiap tahun juga dilakukan simulasi. “Melalui sosialisasi dan simulasi ini, harapanya tumbuh kesadaran pada masyarakat dan karyawan akan ancaman bencana. Meski kami berharap tidak terjadi bencana,harapnya.
Sementara Kepala Desa Cepiring, Kiswiloko menambahkan, sosialisasi dan simulasi ini bermanfaat dan sekaligus menggugah kepekaan warga. Sebab, bencana yang mengancam wilayahnya adalah banjir Kali Bodri akibat tanggul jebol. “Bencana banjir Kali Bodri pernah terjadi tahun 1963 dan 1993. Semoga tidak terjadi lagi. Sebab, tanggul sudah diperkuat dan bagus,” jelasnya.
Namun warga sekitar banyak yang merasa was-was, jika terjadi hujan di wilayah atas dua jam saja. Program tanggap darurat ini penting untuk mengantisipasi bencana. “Yang namanya banjir kadang tidak tahu, sehingga simulasi seperti ini tetap diperlukan,”pungkasnya.