Swarakendal.com : Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ternyata berdampak pada penurunan kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal. Hal ini bisa dilihat dari berkurangnya pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan yang ada di Kendal. Sebelum ada PPKM Darurat, ruang isolasi pasien Covid-19 di semua rumah sakit di Kendal selalu penuh/ hingga banyak yang mengantri di ruang IGD.
Seperti di Rumah Sakit Islam Kendal, paska PPKM Darurat, jumlah pasien Covid-19 sudah berkurang. Menurut dr. Arfa Bima Firizqina dari Rumah Sakit Islam Kendal, adanya PPKM Darurat dari pemerintah berdampak semakin berkurangnya pasien Covid-19. Saat ini jumlah pasien Covid-19 di ruang isolasi ada 55 orang, dan yang di ruang IGD tinggal 3 orang dari 20 tempat tidur yang disediakan. “Sejak adanya PPKM Darurat dari pemerintah ini, kunjungan pasien Covid-19 di rumah sakit kami berkurang sekitar 15 persen,” kata dr. Arfa.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kendal Ferinando Rad Bonay mengatakan, secara umum untuk kasus Covid-19 setelah masa PPKM Darurat sudah menurun. Hal ini bisa dilihat dari hasil PCR yang positif yang biasanya mencapai 200 orang, namun setelah masa PPKM Darurat rata-rata di bawah angka 150 orang. Demikian pula untuk tempat tidur di ruang isolasi di semua rumah sakit rujukan Covid-19, saat ini angka BOR tinggal 64 persen. “Secara umum kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal setelah PPKM Darurat ini menurun,” katanya.
Ferinando mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, walaupun di masa PPKM level 4 ada sedikit kelonggaran. Bagi warga yang isolasi mandiri agar tetap memiliki semangat yang tinggi untuk sembuh. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep sesuai dengan gejala yang dirasakan. “Jangan menggunakan obat racikan sendiri tanpa konsultasi dengan dokter, karena bisa berbahaya,” tegasnya.