Swarakendal.com : Pemkab Kendal segera membantu memperbaiki semua rumah warga yang rusak akibat terkena angin puting beliung di Desa Ngabean Kecamatan Boja. Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, rumah warga yang rusak akibat puting beliung harus segera diperbaiki supaya bisa ditempati kembali dengan nyaman.
“Kita akan bantu semua, sehingga bisa kembali ke rumah dalam waktu dekat,” ucapnya, Kamis (17/2/2022).
Bupati Kendal juga menyerahkan bantuan logistik untuk warga terdampak bencana puting beliung. Juga bantuan untuk memulihkan rasa trauma, terutama kepada anak-anak, supaya bisa belajar dengan tenang. “Tadi disampaikan ada anak yang masih trauma, maka perlu pendampingan untuk pemulihan,” katanya.
Bupati Dico juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati, karena cuaca masih ekstrim. Selain itu untuk pohon-pohon yang tinggi di dekat rumah supaya ditebang. Hal ini sebagai antisipasi, karena tidak ada yang tahu angin puting beliung datang. “Saya lihat di sekeliling rumah ada pohon-pohon yang besar, jadi tadi saya himbau untuk dipotong pohonnya agar kemudian hari tidak terjadi lagi hal yang sama. Memang sudah puluhan tahun mereka tinggal di situ dan tidak ada bencana, tapi tetap harus waspada, karena yang namanya bencana alam kita tidak pernah bisa mengetahui kapan terjadi,” imbaunya.
Kejadian angin puting beliung pada Rabu (16/2/2022) di Desa Ngabean menimbulkan puluhan rumah rusak. Dua rumah yang rusak berat karena tertimpa pohon durian yang roboh. Lima warga yang berada di rumah tersebut selamat, namun satu orang luka terkena reruntuhan atap rumahnya.
Kepala Desa Ngabean, Anom Tri S mengatakan, ada enam dusun yang terkena angin puting beliung, yakini Dusun Ngabean, Kliwonan, Kalikatok, Ngularan, Bulu dan Ngluro. Kejadian itu mengakibatkan 25 rumah rusak, dan 5 fasilitas umum serta puluhan pohon tumbang. Tidak ada korban jiwa, namun satu orang luka berat dan dibawa ke rumah sakit. Pihaknya sudah menyampaikan laporan kepada kecamatan dan Pemkab Kendal agar segera dilakukan penanganan. “Dari desa sudah mengupayakan logistik dan makanan, kemudian masyarakat sudah kerja bakti bergotong-royong,” katanya.
