Swarakendal.com : Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal telah mengantisipasi terjadinya kekeringan di lahan persawahan terdampak musim kemarau tahun ini. Antisipasi ini untuk menjaga agar tidak terjadi gagal panen, sehingga Kabupaten Kendal sebagai daerah penghasil beras tetap stabil.
Kepala DPP Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, tiap tahun pihaknya selalu intens melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Pihaknya juga telah menginstruksikan kepada seluruh PPL untuk memantau kondisi lapangan yang perlu penanganan segera. “Jangan sampai ada tidak mendapatkan pengairan, jika perlu, maka kami akan dimintakan bantuan alat ke Provinsi Jawa Tengah atau langsung ke Kementerian,” katanya.
Pandu mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, saat ini ada sekitar 25 hektar tanaman padi yang mengalami kesulitan air, namun bisa diatasi. Untuk pengairan, sudah ada pembagian sesuai kebutuhan atau mengambil air dari sungai di sekitar sekitar menggunakan selang pompa air. “Tidak ada yang gagal panen, karena kesulitan air bisa diatasi,” katanya.
Dikatakan, saat ini kebutuhan pompa air sudah terpenuhi, karena pada tahun-tahun sebelumnya telah memberikan bantuan sarana prasarana berupa pompa air kepada kelompok-kelompok tani. Bantuan pompa air sudah banyak diberikan pada tahun sebelumnya untuk kelompok tani di wilayah yang rentan terhadap kekeringan. “Tahun ini memang tidak ada bantuan pompa air, tapi tahun-tahun sebelumnya sudah diberikan, sehingga bisa digunakan saat,” ujarnya.
Bantuan lainnya berupa perbaikan irigasi, sehingga aliran air irigasi selalu lancar. Selain itu juga melakukan antisipasi embung sejak beberapa bulan lalu, dengan mengisi secara penuh untuk membantu pengairan pda saat musim kemarau. Harapannya, agar tidak ada kendala pengairan ketika musim kemarau. “Antisipasi kekeringan sudah dilakukan sebelumnya, seperti menjaga cadangan air di embung-embung yang ada,” katanya.
Untuk kebutuhan bahan bakar solar bagi petani, pihak DPP Kendal juga selalu siap memberikan Surat Rekomendasi untuk mendapatkan subsidi harga. Surat Rekomendasi tidak hanya untuk pengolahan lahan, tetapi diberikan ketika paska panen kepada pengelola rice mill supaya tidak terlalu berat biayanya. “Hampir tiap hari ada yang minta surat rekomendasi subsidi solar,” katanya.
Koordinator Penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ngampel, Suprihatinningtyas mengatakan, pada musim kemarau ini, lahan sawah yang ditanami padi di wilayah Kecamatan Ngampel seluas 804 hektar. Sampai akhir September ini, tanaman padi yang sudah panen sekitar 776 hektar dan sisanya akan panen pada awal Oktober nanti. “Sebagian besar sudah panen,” ujarnya.
Hasil panen padi juga cukup bagus, dengan rata-rata per hektar bisa menghasilkan gabah sekitar 70,5 kuintal atau 7,05 ton. Di Kecamatan Ngampel tidak ada tanaman padi yang gagal panen, namun ada yang mengalami puso ringan hanya satu hektar dan sudah panen. “Produktivitasnya bagus, tidak ada yang gagal panen,” katanya. (FA)