Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI di tahun 2020 rencananya akan membentuk Kader Bela Negara yang tangguh guna mendukung pertahanan negara dan terwujudnya sistem Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN). Kader Bela Negara ini merupakan satuan cadangan dari masyarakat yang akan ditempatkan di tiap-tiap Kodim di seluruh Indonesia. Untuk itu, perekrutan Kader Bela Negara ini dilakukan melalui seleksi yang ketat, karena satuan cadangan ini juga dipersiapkan untuk menghadapi militer asing, sehingga harus benar-benar terlatih. Hal ini disampaikan Dirkomcab Ditjen Pothan Kemhan, Brigjen TNI Iskandar M. Munir, M. Soc. Sc usai sosialisasi Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) yang diadakan di Aula Universitas Selamat Sri Kendal Senin (6/3/2017).
Sosialisasi ini diikuti ratusan pelajar dari pondok pesantren di Kab Kendal, di antaranya dari Ponpes Darul Arqom, Ponpes Darul Amanah, pelajar MA NU 03 Kaliwungu, Ponpes Modern Selamat Kendal dan mahasiswa UNISS Kendal. Brigjen TNI Iskandar yang menjadi pembicara tunggal mengatakan, sosialisasi PSDN yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan RI ini dalam rangka akan membuat Undang-undang tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Ketahanan Negara. Dikatakan, isi dari Undang-undang tersebut di antaranya, yaitu Undang-undang bela negara, komponen cadangan dan komponen pendukung. “Inti dari Undang-undang tersebut adalah pembentukan komponen cadangan dan komponen pendukung,”kata Brigjen TNI Iskandar.
Dikatakan, tujuannya dibentuknya komponen cadangan dan komponen pendukung itu untuk membentuk dan memperkuat sistem pertahanan yang ada. Selama ini belum bisa membentuk komponen pendukung dan komponen cadangan, karena belum ada undang-undangnya, sehingga harus dibuatkan undang-undangnya. Targetnya di tahun 2018 nanti, Undang-undang ini sudah ditetapkan. Setelah itu, dibuatkan Peraturan Pemerintah dan Perpres, sehingga di tahun 2020 sudah bisa membentuk satuan cadangan dari masyarakat. Untuk menjadi anggota satuan cadangan dan pendukung akan dilakukan seleksi yang ketat, karena satuan cadangan ini juga dipersiapkan untuk menghadapi militer asing, sehingga harus benar-benar terlatih. “Satuan ini juga untuk menghadapi militer asing, sehingga harus bener-benar terlatih yang seleksinya cukup ketat,”ujarnya.
Pada kegiatan yang dihadiri Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur dan Sekda Kendal Bambang Dwiono, selain sosialisasi PSDN, juga disampaikan materi tentang wawasan kebangsaan dan pentingnya bela negara. Ketua Panitia Kegiatan dari Ponpes Modern Selamat Kendal, Alif Septiawan mengatakan, materi tentang wawasan kebangsaan dan bela negara ini sangat penting diberikan bagi para santri di pondok-pondok pesantren. Pasalnya, para santri juga warga negara, sehingga tidak hanya fokus belajar agama atau mengaji, tetapi penting juga diberi pengetahuan tentang wawasan kebangsaan dan bela negara. “Materi wawasan kebangsaan ini baik sekali, supaya para santri tidak dipandang hanya belajar mengaji, tapi para santri juga mempunyai bekal atau pengetahuan tentang cinta tanah air juga,”jelasnya.