Musim hujan tahun ini yang sudah mulai awal Oktober berpotensi terjadinya banjir. Berdasarkan informasi dari BMKG Semarang, cuaca berpotensi banjir untuk Jawa Tengah bagian selatan diperkirakan akan berakhir bulan September. Sedangkan untuk Jawa Tengah bagian utara diperkirakan bulan Nopember akan terjadi banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Sigit Sulistyo mengatakan, pihaknya telah memetakkan daerah rawan bencana, seperti bencana banjir di sepuluh kecamatan, yaitu Kecamatan Patebon, Kangkung, Rowosari, Kota Kendal, Gemuh, Brangsong, Kaliwungu, Kaliwungu Selatan, Ngampel dan Weleri.
“Untuk daerah rawan longsor ada sebelas kecamatan, yakni Kecamatan Patean, Plantungan, Sukorejo, Pageruyung, Boja, Limbangan dan Singorojo,”ujarnya.
Sigit Sulistyo, menghimbau agar masyarakat lebih waspada jika terjadi hujan deras yang berpotensi longsor dan angin puting beliung. Pihaknya sudah melakukan sosialiasai di daerah yang rawan bencana melalui kepala desa. BPBD juga sudah melakukan pembinaan daerah tanggah bencana, yang mana warga tersebut sudah di latih cara mengatasi bencana baik banjir maupun longsor.
Bahkan untuk Kabupaten Kendal ada bantuan dari BNPB, ierly worning system (IWS) yang di pasang di desa cening Kecamatan Singorojo. Alat tersebut akan mendeteksi jika terjadi longsor maka alat tersebut akan berbunyi.