Swarakendal.com : Kondisi SMP Negeri 2 Patebon yang terkena banjir bandang pada 20 Januari lalu, hingga kini belum bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Pasalnya, banjir meninggalkan lumpur tebal masuk ke seluruh ruang kelas, sehingga untuk pembersihan lumpur membutuhkan waktu yang lama.
Banjir yang merendam seluruh ruang kelas, juga mengakibatkan hampir seluruh buku, peralatan dan alat peraga sekolah menjadi rusak. Kondisi yang sama juga dialami SD Negeri 2 Kebonharjo Patebon.
Kepala SMP Negeri 2 Patebon, Kuncoro Pujiarto mengatakan, sampai saat ini, kondisi sekolah belum bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, karena lingkungan sekolah masih dipenuhi lumpur. Lumpur yang yang cukup tebal, membuat kesulitan untuk dibersihkan, padahal sudah dikerahkan bantuan tenaga, seperti PMI, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan para relawan. “Lumpurnya tebal sekitar 20 sampai 30 sentimeter, sehingga sulit untuk dibersihkan,” katanya, Sabtu (8/2/2025).
Kuncoro mengatakan, seluruh peralatan sekolah, seperti meja kursi siswa juga banyak yang rusak dan terkena lumpur yang tidak mudah dibersihkan. Untuk sementara, pembelajaran siswa dilakukan secara daring atau online. “Pembelajaran di kelas bisa aktif lagi, diperkirakan selama satu bulan ke depan lagi, sampai kondisi lingkungan sekolah sudah bersih dari lumpur,” katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Sulardi mengatakan, untuk pembersihan lumpur bekas banjir, hingga hari ini baru sekitar 50 persen. Pembersihan lumpur mengalami kesulitan, karena cukup tebal dan hampir setiap hari masih turun hujan. “Kondisi paska banjir ini sangat parah, sehingga untuk pemulihan membutuhkan waktu yang cukup lama,” katanya.
Sulardi mengatakan, terkait dengan pengadaan peralatan yang rusak, pihaknya sedang mengupayakan untuk menggunakan bantuan anggaran dari provinsi. Namun bantuan dari provinsi tersebut, lokusnya harus diubah terlebih dahulu, agar bisa dialihkan untuk penanganan sekolah terdampak banjir. “Kami sudah berkoordinasi dengan provinsi, untuk bantuan pengadaan mebel tahun ini akan dialihkan ke SMP Patebon 2 ini,” ujarnya.
Pihak Disdikbud Kendal terus berupaya secara maksimal agar kondisi lingkungan kedua sekolah tersebut normal kembali. Selain itu juga mengganti peralatan sekolah yang rusak, seperti buku-buku pelajaran, meja kursi, komputer dan lainnya. (FA)