SMA Negeri 1 Gemuh memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang berbeda dari sekolah lain, yakni Broadcasting. Salah satu pembina, Murya Eri Mismyarini mengatakan bahwa ekstrakurikuler yang didirikan pada tahun 2015 ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbicara siswa.
“Kami memang perlu menginformasikan kepada masyarakat sekitar bahwa di SMA Gemuh ada program ekstra yang berjumlah 24. Siswa sini memang kemampuan akademiknya rata-rata, jadi kami menambahkan ekstra Broadcasting di mana di sekolah lain kebetulan memang tidak semua ada. Itu menjadi nilai lebih untuk kami,” katanya pada Kamis (22/01/2020).
Materi yang diajarkan dalam ekstrakurikuler Broadcasting ini antara lain tata cara siaran radio mulai dari opening hingga closing, latihan untuk menjadi pembawa acara, latihan mengembangkan topik, dan lain-lain.
Pada awal keberjalanan, ekstrakurikuler Broadcasting ini memiliki program Senandung Musik Sore (SMS) yang berlangsung setiap sore. Namun tidak lagi terlaksana karena diberlakukannya peraturan full day school. Meski begitu, beberapa ada yang mendapat kesempatan magang di radio daerah.
“Kalau dulu dari ekstra Broadcasting itu setiap Sabtu ada yang siaran, hari Minggu juga. Dan setiap hari seperti hari ini ada yang siaran. Tapi sekarang tidak seperti itu, karena SMA masuknya sudah lima hari. Mereka capek, banyak aktivitas dan tugas. Jadi untuk jadwal yang sudah dibuat seperti program di awal tahun tidak bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Selain keterampilan berbicara, yang dibutuhkan dalam broadcasting adalah kemmapuan untuk mengembangkan ide-ide. Hal tersebut berguna lantaran siswa harus memilih dan mengembangkan sendiri materi yang akan dibawakan pada saat siaran. Tak hanya itu, siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Broadcasting ini diberi kesempatan untuk mewawancarai tamu sekolah, misalnya saat ada acara supervisi kepala sekolah dan kunjungan bupati. Mereka juga dilibatkan dalam kegiatan internal sekolah seperti HUT untuk menjadi pembawa acara.
“Seru. Kita bisa latihan siaran biar percaya diri, terus nambah pengalaman juga. Ada latihan MC, misalnya nanti ada kegiatan di sekolah itu bisa kita yang ngisi,” kata salah satu murid.
Meski baru berdiri beberapa tahun, ekstrakurikuler Broadcasting telah menyabet beberapa kejuaraan, salah satunya adalah juara 3 Duta Genre Remaja dari BKKBN se—provinsi Jawa Tengah pada tahun atas nama Nurul Istiqomah.
“Waktu itu sempat rekaman di radio Swara Kendal, dan rekamannya itu diminta oleh Dishub, kemudian disiarkan di setiap traffic light yang ada di Kendal. Sekarang anaknya sudah lulus. Alhamdulillah dengan adanya broadcast ini anak-anak jadi termotivasi dan punya skill. Paling tidak mereka yang dulunya malu jadi berani bicara. Semuanya perlu proses. Siswa bisa mengembangkan pikiran dan argumen-argumen mereka yang dapat menjadi bekal bahkan setelah mereka lulus dan terjun di masyarakat,” jelasnya.
Ananda/ UNS