Lapas Bleder siap jadi Lapas Produktif

0
1088
Lembaga Pemasyarakatan harus bisa mengoptimalkan potensi sumberdaya yang dimiliki atau  memanfaatkan asetnya secara maksimal. Hal ini disampaikan Menteri Hukum dan HAM Yasona H Laoly saat Workshop Pengembangan Potensi Lembaga Pemasyarakatan sebagai Lembaga Pemasyarakatan Produktif Industri di Lapas Terbuka Bleder Kendal Senin (21/3/2016). Untuk itu Lapas harus bersinergi dengan berbagai pihak, baik dengan Pemda setempat maupun swasta.

Di Lapas Kelas IIB Kendal ini memiliki lahan seluar 107,5 hektar yang dapat dikembangkan. Sebagian sudah disewa, sekitar 53 hektar untuk budidaya ternak udang dan perkebunan buah, seperti buah naga, kelengkeng, jambu, jeruk, pepaya dan mangga. Sehingga masih ada sisa lahan sekitar 50 hektar yang masih bisa dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan maupun perkebunan oleh pihak lapas sendiri. “Di sini masih ada lahan yang cukup luas yang bisa dikelola oleh lapas dengan memberdayakan para napi binaan,”katanya.

Menteri Yasona berharap dengan program Lapas Produktif ini, maka para napi bisa dibina untuk mengerjakan lahan. Nantinya para napi akan mendapatkan keuntungan dari hasil mengelola lahan tersebut. Sehingga para napi bisa memiliki penghasilan yang bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha jika sudah keluar dan kembali ke masyarakat, atau bisa dikirim kepada keluarganya. “Program ini sama-sama menguntungkan, bagi lapas sendiri dan bagi para nabi yang bekerja,”ujarnya.

Terhadap program ini, Tim Badan Pertimbangan Pemasyarakatan Imam Prasojo mengatakan, upaya ini tidak sekedar wacana, tapi harus act atau segera dilaksanakan. Segera memilih napi yang komit dengan pertanian untuk mengerjakan kebun percontohan yang ada. Imam meminta tahun depan sudah menghasilkan panen. “Saya harap segera dilaksanakan, tidak usah menunggu lama-lama, tapi bulan depan bisa dimulai, sehingga tahun depan jika ditinjau sudah menghasilkan panen,”harapnya.

Beberpa perusahaan besar yang hadir siap membantu program ini. Seperti dikatakan Hadi, perwakilan dari Sido Muncul, siap memberikan pelatihan dan pendampingan untuk menanam 1 hektar lahan, sekaligus  menyediakan bibit empon-empon, seperti kencur dan kunyit. Hasil panen akan dibeli langsung oleh perusahaan. “Bahkan jika sudah keluar, dan meneruskan usaha menanam empon-empon, pihak perusahaan siap membeli berapun jumlahnya,”katanya.

Bupati Kendal dr Mirna Annisa pun siap mensuport apa yang akan dikembangkan di Lapas Kandal. Jika pihak perusahaan siap membeli hasil pertanian, namun bagi pemkab siap membantu mempromosikan produk-produk yang dihasilkan oleh para napi di lapas Kendal, misalnya melalui pameran-pameran. “Pihak Pemkab Kendal tentu akan mensuportnya,”ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.