Lomba Karnaval Budaya Ramaikan Acara Sedekah Laut di Kelurahan Bandengan Kendal

Sedekah Laut di Kelurahan Bandengan Kendal 2019

0
885

Karnaval budaya meramaikan acara Sedekah Laut warga nelayan Kelurahan Bandengan Kecamatan Kendal, Minggu (22/9/2019) pagi. Tradisi yang digelar setiap tahun di bulan Syuro diawali dengan larung sesaji di kawasan laut Bandengan yang diikuti ratusan nelayan. Karnaval dibuka oleh Bupati Kendal Mirna Annisa dan dihadiri Kapolres Kendal AKBP Hamka Mappaita, Camat Kendal dan beberapa pejabat Pemkab Kendal. Sebelum karnaval dibuka, Bupati Mirna menyerahkan  bantuan untuk acara sedekah laut bandengan sebesar Rp. 20 juta.

Subkhan panitia Sedekah laut mengatakan, rangkaian acara lainnya yaitu berziarah ke tokoh nelayan Bandengan di makam Mbah Rancang dan Mbah Jenggot. Selain itu ada hiburan dangdut, kesenian tayub, wayang orang dan wayang kulit bersama Ki Dalang Joko Edan. “Kami berharap dengan sedekah laut nelayan bisa mendapat tangkapan yang banyak,” harap Subkhan.
Sementara itu Bupati Kendal Mirna Annisa berharap, acara seperti ini bisa membawa berkah bagi nelayan dan meningkatkan kebersamaan dan kerukunan selalu dijaga. “Sedekah laut merupakan bentuk rasa syukur dan mengharap keberkahan dalam bekerja dan mendapatkan rejeki berupa tangkapan ikan yang banyak,” ujar Mirna.
Zaenal Arifin Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia mengatakan, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bandengan mengalami penurunan pendapatan. Hal ini lantaran sebagian besar nelayan lebih memilih menjual ikan hasil tangkapan kepada tengkulak. Nelayan yang nemanfaatkan TPI sebagai tempat penjualan ikan hanya 10 persen. “Nelayan yang menjual hasil tangkapannya di luar TPI mencapai 90 persen, karena modal untuk melaut didapat dari pinjaman tengkulak, sehingga hasil tangkapannya harus dijual kepada tengkulan yang meminjamkan modal,” jelasnya.

Kebanyakan nelayan menjual dengan sistem ijon kepada tengkulak sehingga ikan yang dihasilkan langsung diambil tengkulak tanpa lewat TPI. Untuk mengatasi permasalahan ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal.  “Ini menjadi permasalahan serius karena hasil tangkapan dihargai rendah, sehingga sebenarnya merugikan nelayan sendiri,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.