Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal yang berada di Kawasan Industri Kendal melaksanakan kuliah umum perdana pada Selasa 9 Oktober 2018. Politeknik Negeri yang berada di bawah Kementerian Perindustrian ini merupakan satu-satunya perguruan tinggi furnitur di Indonesia. Pada angkatan pertama ini, semua mahasiswa yang berjumlah 99 merupakan mahasiswa pilihan yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah.
Direktur Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, Tri Ernawati mengatakan, pada angkatan pertama ini membuka program D.3 dengan tiga jurusan, yaitu jurusan Teknik Furnitur, jurusan Desain Furnitur, dan jurusan Manajemen Bisnis Furnitur. Masing-masing jurusan terdiri dari 33 mahasiswa. Masa perkuliahan mahasiswa angkatan pertama ini mulai 10 Oktober 2018. “Tes masuknya dilakukan oleh tim ahli langsung dari perusahaan. Perkuliahannya 50 persen di kampus dan 50 persen di pabrik,”katanya.
Staf Ahli Bidang Vokasi pada Kementerian Industrian RI, Mujiono mengatakan, dibukanya perguruan tinggi ini untuk memenuhi tenaga kerja industri yang kompeten di bidang furnitur di Indonesia yang jumlahnya masih sedikit, sehingga sangat dibutuhkan. Dengan terpenuhinya tenaga ahli ini diharapkan dapat mendorong industri furnitur di Indonesia semakin berkembang. Dikatakan, Indonesia yang merupakan negara penghasil bahan baku kayu sangat besar, namun dalam penguasaan pasar internasional di bidang furnitur, masih ketinggalan jauh dari negara-negara lain, seperti Vietnam dan Malaysia.
“Saat ini nilai ekspor produk furniture Indonesia hanya 1,6 miliar US Dolar, sementara Vietnam mencapai 9 miliar US Dolar, sedangkan Malaysia sudah mencapai 55 miliar US Dolar. Padahal Vietnam bukan negara penghasil bahan bakyu. Hal ini karena belum tersedianya tenaga kerja industri furnitur yang kompeten di Indonesia,”pungkasnya.