Swarakendal.com : Dunia anak-anak adalah masa tumbuh dan berkembang, masa di mana anak akan mudah menerima apa yang dia dapatkan dari kondisi lingkungan dia berada. Kondisi tersebut sangat tepat untuk meletakkan landasan yang kuat untuk terbentuknya manusia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, disiplin, memiliki harga diri, idealisme, patriotisme, setia kawan, berwawasan masa depan, berilmu, terampil, mandiri, berpartisipasi dalam pembangunan, dan mampu menghadapi tantangan hidup pada jamannya.
Secara kodrati, siswa sekolah dasar (SD), sebagai individu yang memiliki multi potensi yang esensial kualitatif, normatif, dan religius. Aktualisasi potensi tersebut tergantung efisiensi dan efektivitas, interaksi serta kreativitas anak dengan teman sebaya dan lingkungannya, baik lingkungan alamiah, ilmiah, maupun psikisnya.
Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa merupakan sumber daya pembangunan yang sangat penting, mereka perlu pembinaan secara menyeluruh, terpadu, terarah dan kontinyu, sehingga anak mampu mengembangkan kemampuannya secara optimal dan maksimal, baik aspek jasmani maupun rohani.
Kesenian merupakan ungkapan budaya bangsa yang memiliki nilai luhur, artistik, dan religius. Seni budaya Indonesia yang beraneka ragam telah memberikan corak pertumbuhan dan perkembangan budaya nasional. Pengembangan seni diarahkan agar mampu menumbuhkan daya cipta (kreasi) seni, meningkatkan apresiasi anak-anak untuk membentuk kepribadian yang luhur, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Penyelenggaraan Lomba Mata Pelajaran Dan Seni Islami (MAPSI) KE-25 tahun 2024 adalah salah satu upaya untuk mewujudkan pribadi dan lingkungan yang Islami. Selain itu juga untuk memberikan kesempatan anak dalam mengapresiasikan potensinya, dan meningkatkan prestasinya untuk mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan MAPSI Tahun 2024 ini di selenggarakan di MTs NU 10 Penawaja Pucakwangi.
Ketua panitia Mapsi, Darwadi mengatakan, bahwa MAPSI ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Islami bagi siswa, agar memiliki bekal untuk kehidupan di masa depan. Memberikan kesempatan pada siswa Sekolah Dasar untuk mengembangkan kreativitasnya, mengekspresikan potensi estetika, dan memperkuat sikap sportifitas anak-anak yang dinamis sebagai generasi penerus bangsa. “Mapsi juga memberikan motivasi demi menumbuhkan rasa cinta terhadap Agama Islam,” katanya.
Mapsi tingkat Kecamatan Pageruyung tahun 2024 diikuti oleh 431 peserta, dengan jumlah lomba 13 jenis lomba yaitu Mapel PAI dan BTQ, Wudhu dan Sholat, Adzan & Iqomah, Tilawatil Qur’an, Hifdhil Quran, Khat Al Qur’an, Kaligrafi, Khitobah, Mocopat Islami, Seni Komputer Islami, Cerita Islami, Seni Menyanyi Duet Lagu Religi berpasangan, Rebana.
Salah satu peserta lomba dari SD Negeri Petung Adinda Apriliazahra mengatakan, bahwa kegiatan ini sangat menyenang dan menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman yang sangat berharga. Dia mengikuti lomba MAPSI di bidang lomba khitabah putri. “Saya berlatih kurang lebih 3 minggu, Harapannya dapat menjadi juara I dan dapat mengikuti lomba di tingkat kabupaten nantinya,” harapnya.
Kegiatan Lomba MAPSI ini dilaksanakan satu tahun sekali dan kejuaraan akan diambil 1,2,3 dan 4. Adapun untuk kejuaraan yang mewakili kecamatan di tingkat kabupaten akan diambil yang juara 1 putra dan putri dari 13 cabang lomba tersebut. (FA)