Swarakendal.com : Mahasiswa harus kreatif dengan karya-karya terbaru. Pesan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy saat kunjungan kerja di kampus Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal, Minggu (12/3/2023).
Menurut Menko PMK itu, hasil karya yang unik itu memiliki nilai atau harga jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hasil produksi dari pabrik yang banyak di pasaran. Oleh karena itu, lulusan Polifurneka harus kreatif untuk membuat produk furnitur yang unik. “Produk furnitur yang unik dan hanya dibuat satu desain ini banyak dicari dengan harga bisa sampai seratus kali lipat,” tandasnya.
Menteri Muhadjir bersama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Arus Gunawan didampingi Bupati Kendal Dico M Ganinduto melihat produk furnitur hasil karya mahasiswa. Menurut Menteri Muhadjir, produk furnitur hasil karya mahasiswa sudah bagus dan bisa bersaing di pasaran. “Saya kira, mahasiswa lulusan dari sini, tidak harus bekerja, tapi bisa membuat produk sendiri yang lebih kreatif,” ujarnya.
Direktur Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, Tri Ernawati mengatakan, tugas Politeknik ini, di antaranya mendidik sumber daya manusia yang kompeten di bidang furnitur. Oleh karena itu, yang bisa masuk di Polifurneka ini mahasiswa yang mendapat rekomendasi dari industri. “Seleksinya memang ketat, karena yang dicari itu benar-benar mahasiswa yang berkompeten di bidang furnitur,” tandasnya.
Tri Ernawati mengatakan, Politeknik Negeri di Kendal yang baru berdiri empat tahun lalu itu, sudah meluluskan dua angkatan, yakni angkatan tahun 2018 sebanyak 87 mahasiswa dan angkatan tahun 2019 sebanyak 180 mahasiswa. “Lulusan angkatan pertama, semuanya sudah bekerja di perusahaan-perusahaan furnitur, sedangkan lulusan angkatan kedua, masih ada 13 orang yang belum bekerja, karena mintanya kerja di perusahaan yang dekat dengan tempat tinggal di Kendal. Jadi, kami masih terus mencarikan dan memberi tahu kepada mereka, jika ada lowongan perusahaan di Kendal,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, bahwa keberadaan Kawasan Industri Kendal (KIK) banyak berpengaruh terhadap perekonomian di Kabupaten Kendal. Pengaruhnya sangat besar, terutama terhadap lapangan pekerjaan, UMKM dan pariwisata. “Kami sangat konsen dengan perkembangan KIK, karena di tahun 2022 telah menyerap tenaga kerja sekitar 10 ribu pekerja, sehingga Pemkab Kendal terus berkolaborasi dengan KIK untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kendal,” katanya.