Swarakendal.com : Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kendal mengadakan Workshop Wirausaha Santri Kendal di Pondok Pesantren Al Musthofa Pandes Cepiring, Sabtu (10/12/2022). Kegiatan ini menghadirkan narasumber di antaranya Suratman praktisi usaha dan motivator, Dr H Nur Fatoni Dekan I FEBI UIN Walisongo, dan Nur Fuad asisten Pemerintahan Setda Kendal.
M Irkham Fukhuludin Ketua PD MES Kendal mengatakan, Workshop ini bertujuan untuk membekali para santri agar siap menjadi pengusaha. Diharapkan santri selepas dari pondok tidak cuma bisa mengaji saja, tetapi mampu punya kemandirian ekonomi melalui wirausaha. “Ini merupakan rangkaian awal, nanti akan dilakukan follow up pendampingan,” katanya.
Sementara itu KH Nasyih Syarifudin atau dikenal Gus Din selaku Dewan Pakar MES menyampaikan, bahwa kewirausahaan itu merupakan contoh dari Rasulullah. Manusia sebagai makhluk yang sempurna harus yakin, bahwa rejeki itu diatur oleh Allah SWT. Oleh karena itu modal utama menjadi wirausaha itu kejujuran yang merupakan perintah agama, sehingga sebenarnya santri sudah punya pondasi yang kuat. “Tinggal perlu dibangkitkan dari sisi manajemen,” tandasnya.
Sementara itu Sekda Kendal, Sugiyono mengatakan, bahwa pondok pesantren sebagai lembaga pencetak kader Islami. Lulusan pesantren diharapkan tidak hanya pintar mengaji, tetapi harus dibekali ilmu kemandirian yaitu ilmu kewirausahaan. Diharapkan setelah lulus, mereka bisa mandiri dan bisa memberi kebermanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat. Kegiatan workshop yang diadakan oleh MES ini menjadi model optimalisasi pesantren dalam mencetak santriprenuer. Bahkan kalau perlu didorong materi kewirausahaan masuk dalam silabus pembelajaran di pondok. “Karena saat ini persaingan bebas tidak dapat dihindari, maka perlu lulusan santri yang produktif, inovatif dan mandiri dalam berwirausaha,” ujarnya.
Narasumber Suratman mengatakan, bahwa untuk memulai usaha bisa dari hobi. Yang penting ada pasar untuk menawarkan jasa atau produk kepada yang membutuhkan. Misalnya, bagi penggemar bola, bisa menjual jersey bola pada komunitas, sebab akan lebih laku dijual di komunitas daripada dijual kepada umum. Di era digital, pengguna internet Indonesia saat ini mencapai 204 jutaan, bisa menjadi peluang. “Point yang paling utama dalam berwirausaha adalah tentukan pasarnya,” tandasnya.