Swarakendal.com : Masukkan dari masyarakat dalam program pembangunan di Jawa Tengah dinilai cukup tinggi. Hal ini disampaikan anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Mifta Reza saat dialog interaktif di Radio Swara Kendal Sabtu 19 Maret 2022.
Masukan dari masyarakat bisa melalui Musrenbang tingkat desa maupun serap aspirasi langsung oleh anggota dewan ketika masa reses.
Masukkan dari masyarakat tersebut belum bisa dipenuhi semua, mengingat keterbatasan anggaran. Masukkan dari masyarakat yang bisa terealisasi, baru bisa memenuhi sekitar 60 – 70 persen.
“Adanya pandemi ini pendapat yang diinginkan sesuai target rata-rata menurun, dan ini sangat berpengaruh kepada kabupaten dan kota yang dibantu sekarang posisinya tidak seperti biasanya sebelum pandemi. Peran serta masyarakat ya mari kita sama-sama jangan lupa taati wajib pajak agar kita bisa lakukan realisasi apa yang diinginkan masyarakat,” kata Mifta.
Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, Yusuf Hidayat mengatakan, masukkan dari masyarakat cukup banyak, karena di era globalisasi saat ini, kebutuhan masyarakat sangat kompleks. Namun secara umum kebanyakan masukan tentang perbaikan infrastruktur, pemenuhan lapangan pekerjaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Di kota maupun kabupaten itu kebanyakan sama, jalannya supaya diperhalus, dan lapangan pekerjaan juga selalu menjadi permintaan dan pemberdayaan ekonomi,” jelasnya.
Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, Dyah Kartika Permanasari berharap kepada masyarakat melalui RT RW agar ikut aktif dalam Musrenbang tingkat desa. Dengan demikian aspirasi masyarakat paling bawah bisa disampaikan. “Kepada masyarakat kalau ada undangan RT RW atau desa dan kelurahan supaya hadir, sehingga apa yang menjadi keinginan untuk hajat hidup orang banyak bisa terpenuhi,” harapnya.