Pamsimas Kedungasri Gunakan Sistem Ipas, Hasilkan Air Bersih yang Aman Diminum

Pamsimas Kedungasri Gunakan Sistem Ipas, Hasilkan Air Bersih yang Aman Diminum

0
1199

Swarakendal.com : Pamsimas di Desa Kedungasri Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal dikembangkan dengan menggunakan sistem instalasi pengolah air sederhana (Ipas). Sistem Ipas ini merubah  air sungai  menjadi air bersih yang layak untuk diminum. Sistem ipas ini juga tidak merusak alam, karena mengambil air permukaan

Pamsimas sistem Ipas yang dikelola Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) Kedungasri ini bantuan hibah dari Kementerian PUPR merupakan satu satunya di Kabupaten Kendal. Warga desa Kedungasri merasa senang setelah sekian lama menggunakan air sumur yang kualitasnya  kurang bagus dan  banyak  mengandung  zat kapur dan logam lainnya. Akibatnya  banyak warga  yang  terkena penyakit ginjal, akibat mengonsumsi air sumur yang kurang sehat.

Pada  tahun   2018  di desa tersebut  mendapat  hibah dari Kementerian PUPR melalui  Dinas PUPR Kabupaten Kendal.  Teknologi Ipas ini sistem pengelolaannya sederhana, yakni ada  dua  sumur yang  di  buat di pinggir kali sedalam  12 meter dan  10 meter. Air dari sumur tersebut disedot menggunakan pompa air dan dimasukkan dalam bak penampungan yang dicampur dengan air tawas untuk menjernihkan  air.

Selanjutnya  air dari  bak pertama  dialirkan ke bak kedua yang sifatnya  untuk menyaring endapan air  supaya jernih. Penyaringan di  bak terakhir berisi  pasir silica yang bersifat untuk menjernihkan  air dan  menyaring  lumpur, zat seng dan zat kapur, sehingga  air yang keluar sudah bersih.  Air yang sudah bersih ini disalurkan ke rumah-rumah warga menggunakan pipa pralon.

Kepala Desa Kedungasri,  Achmad Supriyanto mengatakan, air dari Pamsimas itu sudah disalurkan ke 400 sambungan rumah. Warga hanya membayar Rp. 2.000 per meter kubik air.  Tiap rumah rata-rata membutuhkan 10 – 15  meter kubik per bulan, karena masih menggunakan sumur, namun bagi yang tidak menggunakan air sumur, rata-rata per bulan membutuhkan 30 – 40 meter kubik. “Alhamdulilah setelah ada Pamsimas ini, tidak ada lagi warga yang mengeluh sakit batu ginjal,” katanya.

Salah satu warga  setempat, Mulyadi mengaku senang, karena bisa menikmati air yang  jernih dan bersih.  Sebelumnya ia mengkonsumsi air sumur yang  warnanya  tidak jernih dan tidak baik untuk diminum, karena banyak mengandung kapur. “Waktu menggunakan air sumur, ketika direbus keluar  kapurnya  yang menempel pada  panci,” ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum  Penataan Ruang  (PUPR) Kabupaten Kendal  Sugiyono mengatakan, sistem instalasi   pengolahan  air sederhana  ini diambil dari air permukaan, tidak seperti Pamsimas lainnya  yang mengambil air bawah tanah.  Pengambilan air permukaan ini tidak akan merusak alam, berbeda jika menggunakan air bawah tanah yang bisa  merusak  alam, karena  tanah  bisa  amblas.  “Sistem Ipas di Desa Kedungasri ini sebagai percontohan dan akan dikembangkan di tempat lain, termasuk  PDAM  juga akan disarankan untuk  menggunakan  air permukaan,” jelasnya.

Sugiyono menambahkan, selain di Desa Kedungasri, sistem ipas juga sedang dikerjakan di Desa Kedungsuren Kecamatan Kaliwungu Selatan. Pamsimas di Kedungsuren mulai dikerjakan tahun 2021, sehingga belum dioperasikan. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.