Para Santri Ponpes Al-Ulya Kedungsuren Gelar Shalat Istisqa

0
850

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ulya belum lama ini menggelar shalat istisqo atau shalat minta hujan. Diikuti sekitar 500 siswa-siswi dari SMP dan SMK NU Kedungsuren bersama para guru dan pengurus Pondok Pesantren. Didahului dengan istighasah dan doa bersama dengan membaca istighfar dan shalawat nabi sebanyak-banyaknya.

Usai shalat istisqo dua rakaat di bawah terik matahari yang dilakukan di halaman sekolah, disampaikan khotbah oleh Ustadz Muhammad Syakirin.  Khatib mengajak untuk senantiasa beramal saleh, baik  kepada sesama manusia maupun kepada alam dan lingkungan sekitar. Sebab bencana dan musibah yang menimpa umat manusia, menurut Syakirin, adalah karena umat manusia banyak berbuat dosa dan kerusakan. “Mari kita bertaubat dan perbaiki amal, dengan cara merawat alam ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Kepala SMP NU 06 Kedungsuren, Akhmad Supari, menyatakan bahwa kegiatan shalat istisqo ini merupakan wujud keprihatinan adanya kemarau panjang yang mengakibatkan  kekeringan di berbagai tempat. Para siswa mohon agar segera diturunkan hujan warga tidak lagi kesulitan air bersih, para petani yang kekurangan pasokan air untuk tanaman dan agar kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah daerah bia segera padam. “Kegiatan ini juga sebagai bentuk praktek pendidikan agama disekolah dan di Ponpes. Yakni mengajak para siswa untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tujuannya untuk menyadarkan siswa, bahwa manusia tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali atas kehendak Allah,” katanya.

Akhmad Supari yang juga pengurus LP Maarif Kendal, menambahkan bahwa kegiatan serupa juga dilaksanakan di sekolah-sekolah NU lainnya untuk menanamkan keimanan kepada Allah dan kepedulian terhadap lingkungan sosial. “Harapannya, semoga siswa bisa mengambil hikmah dari kegiatan ini dan kedepannya bisa lebih peduli akan inkungan sekitar mereka,” tambahnya.

Para santri merasa senang karena bisa ikut berpartisipasi dan mendoakan untuk saudara-saudara yang sedang mengalami kesulitan. “Kami juga merasakan apa yang dialami saudara-saudara kita akibat kemarau panjang ini,”kata salah satu santri bernama Aditya. (Ab)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.