Swarakendal.com : Pasar Desa Brangsong yang berada di jalur Pantura mulai dibangun kembali. Pasar tradisional yang sudah ada sejak zaman Belanda itu dibangun kembali, karena kondisinya rusak dan tidak layak huni serta sering terkena banjir. Pasar tradisional di atas lahan seluas 2.104 meter persegi juga masih beralas tanah, sehingga kondisinya becek ketika musim hujan.
Proses pembangunannya sudah dimulai sejak Agustus 2022 lalu, yang diawali dengan pembongkaran bangunan lama dan pengurukan lahan. Selama proses pembangunan, pedagang lama direlokasi di lokasi yang masih berada di wilayah desa setempat.
Kepala Desa Brangsong, Muhammad Asnawi mengatakan, pembangunan pasar desa itu atas permintaan para pedagang sendiri, karena dirasa tidak nyaman bagi penjual maupun pembeli. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp 3,1 miliar, yaitu swadaya para pedagang sebesar 2,7 miliar, dan sisanya dibantu anggaran Dana Desa. “Para pedagang sendiri yang meminta dibangun, karena pasar ini sudah lama kondisinya tidak layak huni, lantainya juga masih berupa tanah,” katanya, Kamis (16/3/2023).
Kades Asnawi mengatakan, nantinya bangunan pasar tetap seperti pasar sebelumnya, yaitu berupa kios dan los dengan penambahan fasilitas toilet dan mushola. Area parkir juga lebih luas, sehingga bisa dijadikan rest area bagi pengguna jalan Pantura. “Pembangunan pasar harus selesai pada Agustus mendatang, sesuai dengan masa kontrak tempat relokasi para pedagang,” ujarnya.
Kades Asnawi mengatakan, dengan pasar yang baru nanti, kondisi pasar lebih rapi dan bersih, sehingga semakin banyak pembeli. Dengan demikian, akan meningkatkan perekonomian para pedagang. “Harapan ke depan, kami dari Pemerintah Desa Brangsong supaya untuk meningkatkan perekonomian pedagang ataupun masyarakat Desa Brangsong,” harapnya.
Seorang warga, Muhammad Anas yakin, dengan kondisi pasar yang lebih nyaman, akan menarik pengunjung, sehingga omset pedagang meningkatkan. Pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan para pedagang. “Teman-teman pedagang juga yakin, setelah pindah ke sini, otomatis omzetnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang lama,” ujarnya.